Rabu, 30 Maret 2011

Bisnis Kecil Di Rumah

Syallom Semuanya^^

Kita hidup harus ada keseimbangan, oleh karena itu untuk kali ini saya akan membahas masalah jasmani kita...

Saya baru saja mencoba bisnis PTC (Pay To Click), bisnis ini merupakan salah satu bisnis modern yang dimana kita akan dibayar untuk membaca iklan-iklan mereka.

Caranya cukup mudah, hanya perlu registrasi, verifikasi email, dan klik iklan-iklan yang ada. Memang kita dibayar cukup murah, untuk membership awal hanya dibayar Rp 10 hingga Rp 100 per iklan, namun apa salahnya dicoba, kan kita bisa tetap browsing hal-hal lain disamping itu^^

Ini saya berikan link nya:

Saya berikan sedikit panduan,

Ini halaman pertama saat kalian membuka link di atas

Klik REGISTRASI

Halaman Registrasi, isi saja kolom yang tersedia
Jangan takut saat mengisi Nomor Rekening anda, karena tidak akan bisa terjadi penarikan kalau hanya dengan nomor rekening dan atas nama saja, kecuali jika ditanyakan credit card, HATI-HATI!!!
Untuk kolom Refferer isi dengan "mirage2010"

Setelah semuanya selesai, silakan cek email, maka akan diberikan kode verifikasi untuk memulai bisnis ini.
Rasanya kurang afdol kalau hanya kita yang diuntungkan, oleh sebab itu jika kalian merasa diberkati dalam bisnis ini, jangan lupa untuk memberkati saudara-saudara kita yang lain...

Selamat mencoba
God Bless Us^^

Selasa, 29 Maret 2011

Orang Miskin yang Akhirnya di Puncak


Dia terlahir dari keluarga yang sangat miskin. Sepanjang hari dia mengisi perutnya dengan ampas gandum gratis dan mengganjalnya dengan banyak air.
Di usia remaja, ia menjadi pengasong makanan murahan dan es krim. Lalu menjadi buruh bangunan.
Meski sangat miskin, ia punya tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia belajar keras demi memperoleh beasiswa SMA. Karena prestasinya bagus, dia diterima di Korea University. Untuk biaya kuliah, dia bekerja sebagai tukang sapu jalan.
Karena menjadi anggota dewan mahasiswa yang terlibat aksi demo anti pemerintah, ia dikenai hukuman penjara percobaan di tahun 1964.
Dia lalu bekerja di Hyundai. Kemampuannya mengundang kagum petinggi Hyundai sehingga karirnya terus melesat. Ia berhasil membangun divisi yang dipimpinnya menjadi mesin uang.
Setelah 30 tahun di Hyundai, ia masuk menjadi anggota dewan di tahun 1992. Di 2002, ia terpilih menjadi Walikota Seoul. Orang inilah yang akhirnya di 25 Pebruari 2008 dilantik sebagai Presiden Korea Selatan.
Lee Myung Bak

Lee Myung Bak membuktikan bahwa sekalipun berasal dari keluarga sangat miskin, dia bisa mencapai puncak sukses dengan kerja keras dan kesungguhan.
Myung Bak adalah contoh nyata betapa setiap orang bisa mengubah nasibnya. Kemiskinan serta latar belakang yang kurang baik bukanlah alasan untuk tidak bisa sukses.






Amsal 10:4
Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

Jawaban Doa

Baru saja saya makan siang bersama teman saya,
ada suatu cerita konyol yang dia ceritakan, teman saya memiliki hobi sepeda, dan kemarin dia baru saja memodifikasi sepedanya dan menghabiskan uang sejumlah kurang lebih dua juta rupiah. Istrinya marah, karena April bulan depan ini dia akan melahirkan dan memerlukan banyak biaya, belum lagi perawatan seperti senam bayi, kontrol dokter, dan lain-lain. Sehingga teman saya yang memang terkadang kurang berpikir panjang ini mulai takut akan keuangannya.
Malam dia berdoa, dan mengatakan semuanya itu kepada Tuhan, bahwa dia sangat takut. Dan pagi harinya, dia satu profesi dengan saya (asuransi), dia bertemu dengan kliennya, dan hebatnya klien yang baru pertama kali bertemu dengan dia ini mau membeli dua polis, sehingga masalah keuangan berhasil ditutupi.

Tentunya sangat menyenangkan jika Tuhan dapat menjawab doa kita secepat itu, namun yang perlu kita pahami adalah bahwa Tuhan mampu memberi jawaban bahkan sebelum kita memintanya^^

Hanya saja Tuhan ingin memberikannya pada waktu dan kondisi yang tepat, jadi seperti doa Yesus sebelum disalibkan, Matius 26:39b "tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan yang seperti Engkau kehendaki".

Saudara rohani saya pernah mengatakan kepada saya mengenai waktu dari jawaban Tuhan atas doa kita, sangat menarik, dia mengatakan bahwa waktu Tuhan menjawab doa kita hanya ada 2, yaitu: Lambat dan SANGAT Lambat.

Sebuah konsep yang menurut saya cukup kontroversial saat saya mendengarnya, bagaimana menurut kalian?

Namun makna dari yang dia katakan adalah bukan pada waktunya, namun dari sisi kita, apakah sebenarnya ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan itu hanya untuk sebuah jawaban atau karena kita benar-benar mengasihi Dia dengan kasih agape?


Janji Tuhan adalah iya dan amin, sehingga sebagai orang percaya seharusnya tidak ada yang perlu kita kuatirkan lagi, selain diri kita sendiri^^


Jika Tuhan menjawab doa kita, itulah saatnya kita bersaksi bagi Dia, dan saat dia belum menjawab doa kita, itulah saatnya kita bersaksi kepada mereka semua akan kesetiaan dan ketaatan kita kepada-Nya.


Tuhan Yesus Memberkati^^



Selalu Ada Mujizat (Jonathan Prawira)


Kumelakukan segala sesuatu hanya dalam namaMu,
Kaulah sumber pertolongan hidupku.
Ku menyerahkan sluruh hidupku hanya dalam tanganMu,
Kaulah sumber keslamatan hidupku.


Selalu ada mujizat yang sedang Engkau perbuat
bagiku yang hidup oleh percaya, kasih kuasaMu tetap sama.
S'bab masih banyak mujizat yang belum pernah kulihat,
asal ku terus taat dan setia, kasih kuasaMu nyata.

Senin, 28 Maret 2011

10 Hal yang harus kita ketahui tentang "MASALAH"

10 Hal yang harus kita ketahui tentang "MASALAH" :
Ludy Andriyanto (GBI - Happy Family Center)

  1. Masalah bukanlah masalah jika tidak dipermasalahkan.
  2. Masalah bukanlah masalah, tapi cara kita memandangnya itulah masalah yang sebenarnya.
  3. Masalah ada bukan untuk melemahkan kita tapi justru untuk mendewasakan & menguatkan kita.
  4. Masalah itu seperti api yang memanaskan emas, semakin panas apinya semakin MURNI emasnya.
  5. Masalah adalah salah satu bukti bahwa kita HIDUP, karena hanya orang yang MATI yang tidak punya masalah.
  6. Masalah adalah jalan utama menuju kebijaksanaan, karena kebijaksanaan tidak akan terbukti tanpa masalah.
  7. Masalah merupakan jalan tercepat menuju kesuksesan.
  8. Masalah merupakan guru terbaik yang pernah ada dalam kehidupan.
  9. Masalah itu ibarat sebuah pertandingan, kita harus memenangkannya sebelum mendapatkan hadiahnya.
  10. Masalah adalah alat yang diijinkan Tuhan untuk menguji iman kita.

Semua orang di dunia ini pasti pernah mengalami dan menghadapi yang namanya masalah. Hanya saja masalah itu kelihatan besar atau kecil tergantung dari bagaimana kita menyikapi dan menghadapi masalah tersebut, juga persiapan persiapan yang kita miliki dalam menyelesaikannnya.

Sebagai contoh, jika anak sekolah, masalah yang dianggap besar adalah Ujian Akhir Nasional, sedangkan sebagai pengusaha, masalah yang dianggap besar mungkin jika perusahaannya mengalami kebangkrutan, dan banyak contoh-contoh lainnya.

Jadi jangan takut jika kita menemui masalah, hadapilah masalah kita. Jangan lari daripadanya!!
Karena dalam setiap masalah selalu ada jalan keluar. Hanya saja kita perlu untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Karena dalam Firmannya, di 1 Korintus 10:13 dikatakan “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Ludy Andriyanto (GBI - Happy Family Center)

Jumat, 25 Maret 2011

Tsunami Jepang

Kemarin malam saya bertemu dengan teman kecil, mungkin kita sudah berteman sejak usia balita, karena rumahnya berhadapan dengan rumah saudara saya, sehingga kita sangat akrab sekali.

Teman saya ini sedang mengambil pendidikan sarjana di Jepang, dari tentu kita semua mengetahui tragedi Tsunami dan radiasi nuklir yang hingga saat ini masih belum ditemukan solusinya.

Lalu kamu bercerita panjang lebar tentang bagaimana keadaan di Jepang dan sebagainya, dan yang paling menarik adalah bagian bagaimana teman saya ini bisa akhirnya sampai ke Indonesia dengan selamat.

Saat kejadian Tsunami (Jepang Utara), teman saya berada di kampus di salah satu kota (sorry, saya lupa nama kotanya) di Jepang, memang Tsunami tidak mencapai tempat teman saya berada, namun gempa dengan kekuatan sekitar 8 SR sempat dia rasakan, sehingga semua orang panik dan berlari keluar dari gedung...

Setelah kejadian tersebut, teman saya langsung menelepon kedutaan Indonesia yang ada di Jepang, dan saat itu Kedutaan Indonesia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan, hanya saja lebih aman jika pindah ke Tokyo, karena sangat jauh dari pusat gempa.

Akhirnya teman saya melakukan perjalanan ke Tokyo dengan menggunakan kereta, dan di kereta teman saya bertemu dengan pasangan suami-istri warga negara Jerman, dari percakapan mereka berdua terdengar kata "Tokyo", sehingga membuat teman saya ini tertarik untuk ikut dalam pembicaraan mereka.

Teman saya berbicara dalam bahasa Inggris karena mereka kurang fasih dalam bahasa Jepang, dan ternyata mereka mendapat kabar dari Kedutaan Jerman di Jepang bahwa tsunami dan gempa ini mengganggu PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Jepang, dan saat ini Jepang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya tinggal tunggu waktu saja untuk meledak, dan mereka berencana untuk kembali ke Jerman.

Tentu teman saya sangat shock mendengar kabar itu, lalu meminta ijin untuk join dengan mereka, dan ternyata pasangan Jerman tersebut sangat baik hati dan membiarkan teman saya untuk join dengan mereka.
Setelah sampai di Tokyo, teman saya juga dipesankan hotel karena sudah malam hari, dan di situ pertemuan terakhir teman saya dengan pasangan Jerman tersebut, dan keesokan harinya sangat beruntung ada jadwal penerbangan ke Indonesia dengan menggunakan Garuda Indonesia, sehingga saya melihat status facebook nya yang menuliskan "thank's for Garuda Indonesia".

Hari dimana teman saya kembali ke Indonesia adalah hari dimana radiasi nuklir mulai tersebar di Jepang yang akhirnya disusul dengan ledakan yang kedua.


Selasa, 22 Maret 2011

Bekerja untuk Hidup atau Hidup untuk Bekerja

Seorang laki-laki pulang dari bekerja agak terlambat, lelah dan jengkel.
Ia melihat anaknya yang berumur lima tahun menunggunya di depan pintu.
“Ayah, bolehkah saya bertanya?” tanya anak itu. “Ya, ada apa?” jawab ayahnya.
“Ayah berapa gaji ayah satu jam?” ”Itu bukan urusanmu! Mengapa kau tanyakan itu?” Sahut ayahnya marah. ”Saya cuma ingin tahu. Tolong beritahu saya berapa yang ayah peroleh dalam sejam?” Pinta anak itu.

”Bila kamu ingin tahu, saya memperoleh 20 dolar per jam.” ”Oh,” anak itu menjawab dengan kepala menunduk. Lalu ia bertanya kembali, ”Ayah, bolehkah saya meminjam 10 dolar?”
Ayahnya agak gemas. ”Bila itu alasannya kamu bertanya gaji saya hanya untuk membeli sebuah mainan bodoh atau hal lain yang konyol pergilah ke kamar dan tidur.
Berpikirlah mengapa kamu hanya mementingkan dirimu sendiri.
Saya bekerja keras seharian penuh dan tidak mempunyai waktu untuk permainan tak berguna itu.” Anak itu pergi ke kamar tidurnya dan menutup pintu. Ayahnya duduk dan menjadi makin jengkel terhadap pertanyaan anaknya itu.

Betapa beraninya anaknya menanyakan pertanyaan seperti itu untuk mendapatkan uang. Setelah kira-kira sejam, orang itu lebih tenang, dan mulai berpikir bahwa ia agak terlalu keras terhadap anaknya. Mungkin ada sesuatu yang anaknya ingin benar-benar beli dengan 10 dolar itu apalagi anak itu jarang meminta uang. Orang itu bangkit ke kamar anaknya dan membuka pintu seraya bertanya,
“Apakah kamu sudah tidur anakku?” ”Belum ayah,” jawab anak itu.
”Saya berpikir, mungkin saya terlalu keras kepadamu tadi.
Hari ini sangat melelahkan hingga ayah tadi tidak sabaran. Ini 10 dolar yang kamu minta.” Anak itu bangun cepat-cepat. “Oh, terima kasih ayah!” teriaknya.

Kemudian ia meraba ke bawah bantalnya dan mengambil beberapa lembar uang yang sudah kucal.
Orang itu yang melihat anaknya sudah memiliki sejumlah uang, mulai marah lagi.
Anak itu pelan-pelan menghitung uangnya, lalu memandang ayahnya.
”Mengapa kamu meminta uang lagi kalau kamu sudah memilikinya?” Ayah itu menggumam.
”Karena uang saya tidak cukup, tetapi sekarang sudah,” jawab anak itu.
“Ayah, saya mempunyai 20 dolar sekarang … Bolehkah saya membeli waktu ayah selama sejam?”




Cerita diatas mungkin bagi kita terasa mengada-ada, mana mungkin saya menjadi ayah yang demikian buruk, namun bagi kita yang sudah berkeluarga mungkin akan merasakan hal yang berbeda.
Kita selalu berkata bahwa kita bekerja untuk keluarga kita, namun kadang kita kurang peka akan kebutuhan keluarga kita sebenarnya, yaitu kehadiran kita...


Ayah saya merupakan pekerja keras, bahkan rasa tanggung jawabnya patut diacungi jempol, namun hal yang sering terjadi adalah ayah saya kekurangan waktu untuk keluarganya. Kadang ayah saya menyuruh kami sekeluarga untuk berlibur, tentu dia tidak ikut karena harus bekerja, baginya adalah sebuah kesuksesan bisa memberikan apa yang keluarganya inginkan, namun tetap saja saya merasakan kekosongan sosok ayah...


Seperti judul artikel ini, Bekerja untuk Hidup dan Hidup untuk Bekerja, mungkin terlihat hampir sama, namun memiliki arti yang sangat berbeda...
Jangan jadikan bekerja sebagai tujuan hidup, namun jadikan pekerjaan sebagai anugerah dalam hidup ini, diberkati dan memberkati...^^


Sebagai seorang Ayah, renungkanlah hal ini!
Sebagai seorang Anak, doakan dan tetap hormatilah orang tuamu!


Jangan pernah kuatir akan hari esok, karena Tuhan selalu mencukupkan kita selama kita sudah melakukan yang terbaik dan indah di mata Tuhan...
Luangkan waktu untuk keluarga, karena keluarga merupakan salah satu anugerah Tuhan yang terindah^^


Tuhan Yesus Memberkati...


Ibrani 13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Memiliki BOSS Yang Seenaknya Sendiri ?!?!

Dalam film Green Hornet, Jay Chow berkata bahwa tidak ada orang yang suka pada atasannya.
Bagaimana menurut kalian yang mungkin juga merupakan kaum profesional?


Saya sepakat dengan pendapat tersebut, namun sebagai seorang Kristen tentu hal ini merupakan sesuatu yang tidak boleh dibiarkan,
Dalam tulisan saya yang berjudul "Masalah, Musuh atau Sahabat" sudah sempat saya bahas mengenai pengalaman saya yang diperlakukan "kurang adil" oleh atasan saya, namun hal yang tetap harus kita lakukan adalah tetap bersyukur atas segala yang terjadi...


Mari kita bahas masalah ini lebih dalam lagi!


1 Samuel 18 : 7
dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa"


Saul Melemparkan Tombak Kepada Daud
Kita tahu bahwa Saul merupakan raja bangsa Israel, dan pada saat itu Daud hanya seorang hamba Saul, bisa digambarkan bahwa Saul adalah atasan Daud,
Dan apa yang dilakukan oleh Saul kepada Daud?
Karena melihat urapan Tuhan yang nyata dalam pribadi Daud, maka Saul sangat membencinya, beberapa kali Saul berusaha membunuh Daud, salah satunya dengan melemparkan tombak kepada Daud.

Bagaimana reaksi anda jika menjadi seorang Daud? apakah akan membalasnya?

Justru inilah point utamanya, Daud sangat mengasihi Saul, beberapa kali Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul, namun tidak ia lakukan, justru anak Saul, Yonathan, malah sangat mengasihi Daud...

Ayat diatas menuliskan bahwa bangsa Israel memuji-muji Daud melebih rajanya sendiri, Saul.
Kalau boleh saya katakan, apakah yang dilakukan Daud adalah bukan dengan menggerutu atau apapun, namun tetap lakukan yang terbaik dan memberikan bukti bahwa dia memang jauh lebih baik...

Perlu diingat juga bahwa atasan kita adalah juga pemberian Tuhan, sehingga seberapa buruknya atasan kita menurut kita, tetap harus kita hormati dan hargai...

Tuhan Yesus Memberkati^^

Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Senin, 21 Maret 2011

Pandangan Iman Kristen terhadap Asuransi

Asuransi Jiwa
Banyak pro dan kontra mengenai asuransi, malahan ada beberapa aliran yang menganggap bahwa asuransi itu haram.


Saya hanya mau share saja pendapat saya,

Saya pribadi bekerja di perusahaan asuransi, namun dulu saya orang yang benar-benar anti dengan asuransi...
Pernah saat itu ayah saya membeli polis Asuransi Jiwa dengan nominal uang pertanggungan sekitar seratus juta rupiah, dalam hati saya tidak terima, kenapa ayah saya hanya diberi harga segitu? bukankah hidup ini anugrah Tuhan yang tidak ternilai harganya? dan juga hidup kita ditangan Tuhan bukan di tangan agen asuransi...

Semua pendapat saya tidak dapat disalahkan, sampai saat ini pun saya tetap membenarkan pola pikir yang seperti itu, bahwa hidup kita memang di tangan Tuhan, dan hidup kita memiliki harga yang sama dengan Kematian Tuhan Yesus di kayu salib, tidak akan bisa disetarakan dengan berapapun banyaknya uang pertanggungan.

Life Insurance diterjemahkan sebagai Asuransi Jiwa, apakah penerjemahan itu benar? Ataukah lebih tepat jika saya katakan "Asuransi Kehidupan"?

Konsep awal dari Asuransi jiwa adalah bertujuan untuk mempertahankan mortalitas kita.

Misalnya sebuah keluarga yang terdiri dari 4 anggota (Ayah, Ibu, dan dua orang anak),
Sang ayah bekerja, Ibu sebagai ibu rumah tangga, dan anak-anak sekolah.
Penghasilan sang Ayah Rp 5,000,000
Pengeluaran per bulan Rp 3,000,000
Pengeluaran per tahun Rp 36,000,000
Kemampuan menabung per bulan Rp 2,000,000 (Rp 12,000,000 per tahun)

Namun, apakah pernah terbayang bila sang kepala keluarga tiba-tiba dipanggil oleh Tuhan?
Bagaimana nasih keluarga yang ditinggalkan?
Jawabannya adalah dengan saving yang sudah ada, coba saja kita bicara selama 5 tahun, maka saving yang ada adalah sebesar Rp 120,000,000
Cukup besar bukan?
Namun dengan Rp 120,000,000 uang tersebut akan bertahan paling lama 3,5 tahun saja. Oleh sebab itu diperlukan keberanian bagi sang Ibu untuk menggunakan uang tersebut untuk memulai suatu pekerjaan baru, namun bagaimana kalo sang Ibu tidak memiliki kemampuan tersebut?

Coba kita bicara konsep asuransi jiwa di sini,
kita bicara Deposito dengan bunga yang dibawah rata-rata, yaitu 5% per tahun, maka untuk mendapatkan bungan Rp 36,000,000 (pengeluaran tahunan) dibutuhkan dana sebesar Rp 720,000,000
Dari mana uang sebesar itu untuk di tabung???

Asuransi jiwa (tradisional) memiliki fasilitas tersebut, dengan menabung kurang lebih Rp 10,000,000 per tahun (usia 30) bisa mendapatkan uang pertanggungan sebesar Rp 1,000,000,000
Sehingga pada saat kepala keluarga dipanggil Tuhan terlebih dahulu, pihak asuransi dapat mengeluarkan dana tersebut untuk bisa dikelola oleh ahli wari (ibu atau anak) dan bisa dimasukkan ke dalam deposito, sehingga keluarga tetap bisa hidup...

Jadi asuransi bukan merupakan sebuah jimat atau sebuah kepercayaan, namun hanya sebuah produk untuk berjaga-jaga, dan yang paling penting adalah keluarga kita juga aman secara finansial...^^

Bagaimana menurut pendapat kalian?

Amsal 27:1
"Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."

Masalah, musuh atau sahabat?

Hidup tidak pernah lepas dari masalah,
hanya ada satu jalan bagi kita untuk lepas dari masalah tersebut, dan hal itu adalah pada saat kita tidak lagi di dunia ini...

Saya bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Surabaya,
dan tentunya saya juga tidak pernah lepas dari masalah... =P

Saya merasa diperlakukan tidak adil oleh manajer saya,
sebagai manajer dia sangat egois, pernah hampir saja menyerobot klien saya di depan mata saya, mengambil agen saya untuk dijadikan bawahannya, dan menggunakan saya sebagai alat untuk memperkaya dia...
Sebagai manusia yang ada di pikiran saya hanya ingin keadilan dan tentu saja saya sangat benci kepada dia...
Ingin rasa'nya saya tidak berjualan, supaya dia tidak mendapatkan income dari saya, salahnya sendiri memperlakukan saya seperti itu...

Namun yang menjadi masalah adalah kata yang saya tulis tebal dan miring, yaitu "MERASA".

Masalah tidak datang dari orang lain, itu hanya sebuah aktifitas yang memang selalu mengalir di kehidupan kita, namun sebenarnya adalah masalah itu datang karena diri kita sendiri.


Maksudnya???

Coba banyangkan, seperti keadaan saya, jika saya tidak berjualan, mungkin balas dendam saya bisa dikatakan "sukses",
namun apa untungnya buat saya? saya juga tidak mendapat income... (--")
Dan jika saya tidak ambil pusing dan tetap berjualan, maka saya akan tetap mendapatkan Income, dan tentunya manajer saya juga mendapat peningkatan omset team, dan kembali lagi saya akan merasa diperalat,
bingung kan?

Matius 25:40,
"sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."


Ayat ini sangat membantu saya dalam pergumulan saya,
mengapa kita tidak berpikir untuk memberkati orang yang "menurut kita" (kita tidak boleh menghakimi) bersalah kepada kita? bukankah kita ada untuk menjadi berkat bagi sesama?


Kalau memang hidup tidak akan pernah lepas dari masalah, kenapa kita tidak mulai mencoba mensyukuri atas segalah masalah yang terjadi? Bukankah masalah yang terjadi datang karena memang diijinkan terjadi oleh yang di Atas? dan tentu kita sudah sering dengan ini, bahwa masalah yg ada adalah salah satu cara Tuhan untuk menjadikan kita lebih baik lagi, jadi apakah boleh kalau saya katakan bahwa masalah juga merupakan anugrah?


Teori memang gampang, tapi saat mengalaminya hal ini menjadi sulit, bagi saya saat itu yg paling berat adalah jika saya harus berdoa untuk kesuksesan manajer saya, tapi tetap saya paksa untuk lakukan walaupun sakit...


Ingat teman!
Saat kita membenci salah satu orang saja, berarti kita telah mendukakan hati Tuhan.
Kenapa? Karena Yesus sudah mati disalib juga untuk orang yg kita benci tersebut...^^
Belajar mengampuni!


Semoga artikel ini bisa menjadi berkat bagi kita semua...


God Blees Us!

Syallom!!!



Hai para Blogger sekalian,
ini adalah post pertama saya sebagai "New Blogger",
Saya ucapkan selamat menikmati blog saya...

Blog ini saya tujukan sebagai rasa terima kasih saya kepada Tuhan saya, Yesus Kristus, yang sudah menyertai saya sepanjang hidup saya hingga hari ini, oleh karena itu saya berharap para blogger dan para pembaca sekalian bisa berperan aktif untuk mengomentari artikel-artikel yang saya buat...^^

Sekian dulu perkenalan dari saya,
semoga Blog ini bisa menjadi berkat buat sesama kita...

Tuhan Yesus Berkati^^