Selasa, 05 Juli 2011

Menyatakan Tuhan dalam kehidupan kita

Kunyatakan Engkau, Tuhan di hidupku, Tuhan di setiap ucapan dan perbuatanku...
Kunyatakan Engkau, Tuhan di hidupku, Tuhan yang selalu kusembah di setiap nafasku...
(Tuhan di Hidupku - Sari Simorangkir)

Tentu kita tahu lirik lagi di atas, jika belum tahu mungkin Anda bisa mendownloadnya, lagu ini sangat membangun bagi kehidupan saya, dimana kita diajar untuk bukan menjadi pengikut Kristus yang biasa-biasa saja, namun bagaimana kita bisa menyatakan Kristus dari setiap tindakan kita.

Bagaimana caranya? Itulah yang akan kita bahas.

Efesus 5 : 14-18
14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

Dari ayat di atas, saya ingin berbagi tiga hal, yaitu bagaimana kita bisa menjadi orang arif, menjadi orang yang tidak bodoh, dan tidak menjadi orang mabuk.

"Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
INGAT!!! Untuk Kristus bercahaya dalam hidup kita, maka sudah jelas di dalam Firman Tuhan, Bangun dan Bangkit, ini adalah bicara mengenai keaktifan kita. Tidak akan ada yang orang lihat dari kita saat kita diam atau tidur, sehingga syarat utama untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan adalah dimulai dari diri kita sendiri.

Lalu aktif bagaimana yang Tuhan inginkan dalam hidup kita? Ayat kedua adalah kunci pertama;
"janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif"
Apakah orang arif itu? Saya memiliki sebuah definisi yang mungkin bisa kalian pakai, bagi saya definisi dari orang arif adalah orang yang mengetahui sebuah kebenaran dan melakukannya secara sadar.
Sedangkan orang bebal adalah orang yang mengetahui sebuah kebenaran dan tidak melakukannya secara sadar.
Mari kita koreksi diri kita sebentar di sini, apakah kita orang arif atau orang bebal.
  1. Apakah Anda tahu bahwa rokok membahayakan kesehatan? Bahkan itu tertulis di setiap bungkus rokok, namun apa yang kita lakukan?
  2. Apakah Anda tahu membaca Alkitab setiap hari itu perlu? Namun apakah Anda merasa membaca Alkitab itu membosankan? Dan apakah yang Anda lakukan?
  3. Apakah Anda tahu bahwa pelayanan itu adalah kehendak Tuhan? Lalu apakah yang Anda lakukan?

"Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."

Kunci kedua untuk Kristus dapat bercahaya dalam hidup kita adalah jangan menjadi orang bodoh.
Mungkin Kita berkata bahwa kita adalah kaum terdidik, namun tahukah kita bahwa setiap pemimpin di negara kita juga bukan orang sembarangan, mereka memiliki gelar pendidikan yang sangat tinggi bahkan tidak sedikit yang memiliki gelar hingga S3 dan didapatkan di luar negeri, namun apakah hal itu menjamin negara kita menjadi negara yang baik? Tanpa perlu diberitahupun kita tahu bahwa negara kita sangat banyak terjadi korupsi.
Definisi bodoh pada ayat ini adalah bukan mengarah pada tingkat pendidikan kita, namun pada saat kita tidak mengerti kehendak Tuhan.
Petrus bukanlah orang yang berpendidikan, dia hanyalah seorang nelayan yang akhirnya menyerahkan hidupnya kepada Kristus, namun karena dia tahu kehendak Tuhan, maka dia dapat melakukan mujizat dan membawa jiwa kepada keselamatan.

"Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh"
Pernahkah Anda melihat orang mabuk? Bagaimanakah mereka?
Bagi saya orang mabuk adalah orang yang memiliki emosi yang labil, mereka tidak sadar tentang apa yang mereka lakukan, bahkan mereka sudah tidak memperhatikan diri mereka sendiri, pendeknya mereka justru menunjukkan sikap yang sangat labil dan penuh emosi.

Dari pembahasan di atas, itulah yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Kita menyatakan diri sebagai pengikut Kristus, namun apakah benar orang-orang di sekitar kita dapat melihat Kristus benar-benar ada di dalam kehidupan kita?

Tuhan Yesus Memberkati...