Selasa, 19 Maret 2013

How Great Is Our GOD

Louie Giglio adalah seorang penginjil yang juga adalah composer lagu. Suatu kali dia mencari inspirasi untuk sebuah lagu dan akhirnya dia menemukan sesuatu penemuan yang menarik. Ada suatu organisasi sejenis NASA dimana mereka mengamati dunia di luar bumi dengan maksud mungkin untuk mencari kehidupan di luar bumi. Namun Louie Giglio memiliki pandangan lain, dia ingin mencari tahu apakah ada suara di luar angkasa yang dapat dia jadikan inspirasi. Di luar dugaannya dia menemukan suara ultrasonik dari bintang-bintang di luar angkasa. Tidak hanya itu dia menemukan juga suara dari galaksi. Dari suara tersebut dia melihat sesuatu yang menarik. Terakhir dia mengambil suara ikan paus. Lalu dia mulai berpikir bahwa inilah suara-suara yang didengar oleh TUHAN. Dan dia mencari tahu kira-kira apa yang mereka suarakan dan apa yang TUHAN dengar, lalu dia menggabungkan ketiga suara tersebut dan suatu eksperimen yang hebat terjadi bahwa dia menemukan bahwa alam tersebut sedang memuji TUHAN.

Mazmur 148:13
"Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit."

Anda wajib melihat video tersebut! Saat melihat video tersebut air mata saya mulai keluar. TUHAN kita adalah TUHAN yang besar. Tanpa kita pun DIA tetaplah TUHAN. Saat DIA meminta kita untuk memuji dan menyembah NYA itu bukan karena DIA butuh namun kitalah yang sebenarnya membutuhkan hal itu. Saat kita sibuk melakukan kesibukan kita, alam semesta terus bernyanyi bagi DIA. Apakah masih pantas kita sombong dan merasa bahwa TUHAN membutuhkan kita?

Kita diciptakan dan didesain untuk menjadi penyembah NYA bukan karena DIA butuh disembah, namun sebaliknya melalui pujian dan penyembahan lah kita bisa semakin melekat dengan DIA, dan saat kita melekat dengan DIA lah kuasa mujizat dinyatakan.

TUHAN YESUS sangat mengasihi kita dan sampai saat ini pun DIA selalu rindu untuk kita sebagai anak-anak NYA lah yang datang untuk memuji dan menyembah nama NYA. Mari jangan kecewa kan TUHAN, karena tanpa kita pun alam semesta selalu menyanyikan pujian dan penyembahan bagi DIA.



Immanuel!

untuk pertemanan follow
twitter : @DavidHimapastra

Hidup Karena Percaya...

"Di dalam keadaan yang buruk pun saya belajar tuk percaya bahwa TUHAN baik"

Beberapa saat lalu saya menonton kesaksian dari penyanyi rohani, Edward Chen. Sebenarnya kesaksian ini pernah sekali masuk ke layar televisi namun saat itu saya hanya menonton sekilas dan akhirnya saya mencari versi lengkapnya dan mendapatkannya di youtube. Dia bersaksi tentang pengalaman hidupnya dimana perjalanan cintanya dengan istrinya, Agnes Chen, ternyata pernah tidak disetujui oleh mama dari Edward. Karena memprioritaskan keluarga akhirnya Edward merelakan Agnes dan memilih keluarga, namun di kehancuran hatinya dia tetap bisa menulis lagu "HATIKU PERCAYA" yang saya percaya banyak dari kita diberkati oleh lagu tersebut. (link youtube)

2 Korintus 5 : 7
sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat

Saya sangat kagum dengan orang-orang seperti Edward Chen. Di saat masalah terjadi dalam hidupnya dia masih bisa mengucap syukur walau masalah itu masih ada dan belum TUHAN berikan jawaban. Tokoh di Alkitab yang benar-benar hidup atas dasar percaya adalah Abraham. Dengan iman percaya kepada ALLAH   dia rela meninggalkan tempat kediamannya untuk berjalan ke tempat yang bahkan dia sendiri tidak tahu, namun karena iman ALLAH memberikan banyak janji berkat kepadanya, salah satunya adalah keturunan yang seperti bintang di langit.

Setiap orang pasti punya masalah, demikian juga dengan saya. Dan saya juga yakin kalau saat ini pun kita pasti sedang menghadapi suatu masalah, baik masalah kecil maupun besar. Namun sebenarnya masalah itulah yang akan membuat kita semakin dibentuk dan memperbesar kapasitas iman percaya kita.

Saat seorang Edward Chen memutuskan untuk percaya kepada apa yang TUHAN rencanakan dalam hidupnya, dia melihat mujizat dimana akhirnya hati mama nya melunak dan dia bisa menikah dengan Agnes Chen. Tidak berhenti sampai di sana, saat TUHAN sudah jawab masalahnya pun dia tetap melayani TUHAN namun bukan lagi sendiri tetapi bersama dengan sang istri.

Banyak kita merindukan happy ending seperti yang dialami oleh orang-orang sukses di dunia. Saya dapat melihat apa kunci sukses mereka, yaitu hati yang benar-benar melekat kepada TUHAN. Banyak orang dijawab oleh TUHAN namun tidak mendapatkan happy ending tersebut karena hatinya belum benar-benar melekat, saat berkat sudah di depan mata orang tersebut mulai beralih dari TUHAN kepada berkat.

Semua orang ingin memiliki akhir cerita yang bahagia, begitu juga dengan saya. Mari kita sama-sama belajar untuk boleh benar-benar menyerahkan diri kita kepada TUHAN baik dalam keadaan di bawah maupun di atas. Dan apapun masalah kita saat ini, ingat bahwa kita harus hidup dengan percaya, bahwa TUHAN selalu memiliki rencana yang indah bagi kita yang mengasihi DIA.

Roma 8 : 28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Immanuel!

untuk pertemanan follow
twitter : @DavidHimapastra

Rabu, 06 Maret 2013

Adult Are Only Kids Grown Up...

"Adult Are Only Kids Grown UP"

Kalimat di atas adalah kutipan yang saya ambil dari Walt Disney, dan saya sangat setuju dengan itu hal tersebut. Banyak orang mulai berubah saat mereka beranjak dewasa, tidak masalah jika perubahaan itu mengarah ke hal yang lebih baik, namun tidak jarang beberapa berubah ke hal yang bersifat negatif.

Matius 18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Saat beranjak dewasa manusia sangat rawan untuk tercemar dengan lingkungan yang negatif, mereka menjadi lebih sensitif, lebih emosional, mudah untuk curiga bahkan terhadap saudara sekalipun, hal ini berbanding terbalik dengan anak kecil yang polos dan selalu jujur mengatakan perasaannya kepada orang lain serta percaya tanpa mencurigai orang lain. Tidak menyimpan dendam, mudah untuk melupakan masalah dan bersukacita. Firman TUHAN mengajarkan kita untuk menjadi seperti seorang anak kecil.

Namun pada waktunya seorang anak memang harus belajar menjadi dewasa dan mungkin kita sudah dewasa namun bukan terlambat bagi kita untuk menjadi dewasa seperti yang TUHAN maksudkan.

Matius 10:16
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Saat dewasa maka tentu kita harus menjadi lebih baik dalam segala hal, baik dalam karakter kita dan dalam kemampuan kita dalam bersaing di dunia kerja. Kita harus cerdik seperti ular namun TUHAN tetap memerintahkan kita untuk menjadi tulus seperti merpati.

Sering saya lihat di dunia kerja bahkan di kantor saya orang mulai mengenal, belajar, dan melakukan serangan-serangan politik untuk menjatuhkan saingannya. Politik tidak kotor, namun cara-cara yang salah lah yang menjadikan nama politik menjadi kotor. Ada satu kalimat yang pernah saya baca namun saya lupa dari mana sumbernya, kalimat itu berbunyi demikian, "Ilmu politik yang paling tinggi adalah ketulusan". Dalam kita bersaing kita harus tetap ingat bahwa apa yang kita perjuangkan adalah yang terbaik bagi semuanya, karena TUHAN memang tidak pernah mengutus kita untuk menjadi kutuk bagi sesama namun untuk menjadi berkat bagi sesama, maka itu ketulusan dalam melakukan segala sesuatu adalah sangat TUHAN tekankan dalam firman di atas.

Marilah kita kembali renungkan sejenak dan coba kita kenang masa kecil kita masing-masing. Bukankah kita semua pernah menjadi seorang yang polos. Mari kita kembali menjadi anak kecil yang selalu jujur dan percaya penuh dan tanpa ada bimbang kepada AYAH kita di SORGA,

Immanuel...


untuk pertemanan follow

twitter : @DavidHimapastra