Senin, 10 Juni 2013

Dimanakah Hati Kita Berada?

Shallom!

Saat menulis artikel ini saya sedang dalam kondisi sakit fisik, hal yang wajar terjadi pada setiap kita namun selama roh kita sehat maka sakit fisik tidak akan dapat menggoyahkan semangat kita untuk beraktivitas, terutama dalam hal melayani TUHAN!

Saya masih ingat kejadian di tahun 2008 dimana banyak orang bunuh diri karena kekalahannya di dalam pasar saham, saat itu adalah saat dimana pasar saham bergerak tidak karuan dan mengalami penurunan harga yang sangat tajam. Beberapa berita saya baca di surat kabar juga ada beberapa orang bunuh diri karena diputus oleh sang pacar. Mungkin bagi kita itu adalah keputusan yang konyol, namun bagi mereka mungkin itu adalah jalan keluar satu-satunya.

Matius 6:21
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Tidak heran jika ada beberapa orang yang rela mengakhiri hidupnya karena suatu hal terjadi di dalam hidupnya. Hal ini adalah karena hatinya melekat pada sesuatu yang fana. Bagi seseorang yang menaruh hatinya kepada harta akan merasa hidupnya tidak lagi berguna saat dia kehilangan hartanya. Bagi seseorang yang menaruh hatinya kepada pacarnya akan merasa hidupnya tidak lagi berguna pada saat ditinggal oleh sang pacar. Dan seseorang yang menaruh hatinya kepada karirnya pun akan merasa tidak berguna pada saatnya karirnya jatuh atau hancur.

Lalu dimanakah seharusnya hati kita berada? Tentu pada dasar yang kuat, yaitu kepada TUHAN kita YESUS KRISTUS. Semua yang ada di dunia ini adalah fana, sekuat apapun yang ada saat ini tidak akan pernah selamanya kuat. Saya setuju dengan perkataan salah satu tokoh agama di dunia "semua adalah sementara", memang semuanya hanya sementara namun akan lebih cocok jika seperti ini, "semua yang ada di dunia adalah sementara", mengapa? Karena ada satu yang kekal yaitu TUHAN kita.

Yeremia 17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Sudah jelas bahwa dimana hati kita berada adalah kepada TUHAN. Bahkan firman NYA berkata tegas bagi kita yang mengandalkan manusia. Seorang pendeta sekalipun bisa jatuh, bagi jemaat yang menaruh hatinya kepada pendeta tersebut akan berdampak kepada murtad namun bagi jemaat yang tetap menaruh hatinya kepada KRISTUS akan tetap setia karena dia sadar bahwa pendetanya pun adalah manusia yang punya kelemahan dan mendoakannya.

Daud adalah contoh pribadi yang meletakkan hatinya kepada TUHAN. Pada saat nabi Natan menegur dia karena dosanya dia menerima hukuman yang  TUHAN berikan kepada dia dan walaupun sedih hatinya dia tidak menyalahkan TUHAN, karena yang Daud takutkan bukanlah kehilangan harta atau kerajaannya namun hal yang dia takutkan adalah jika ROH TUHAN jauh dari padanya.

Bukan hal yang gampang untuk dilakukan. Jujur saya sering stress ketika ada masalah keuangan di dalam hidup saya, tentu kita sama-sama tahu saat ini mana yang lebih berharga daripada uang? Dalam hal karir, kekuasaan, nama baik, dan segala hal di dunia ini semua dapat dikendalikan oleh uang. Namun saya sadar bahwa saya dan Anda bukanlah dari dunia jadi jangan sampai kita termakan tipu muslihat yang dunia berikan kepada kita. Ingat kita ada di dunia untuk menjadi garam dan terang, jadi jangan sampai dunia mempengaruhi kita namun kitalah yang harus mempengaruhi dunia untuk dapat mengikuti jalan TUHAN.

Pastikan hati kita berada di tempat yang tepat, yaitu pada dasar yang teguh dan tidak akan pernah tergoyahkan, yaitu kepada YESUS KRISTUS.

Immanuel!


untuk pertemanan follow
TWITTER : @DavidHimapastra