Senin, 30 September 2013

You are Never Too Old...

You are never too old to set another goal or to dream a new dream. - C.S. Lewis

Saya terberkati oleh quote di dari C.S. Lewis diatas. Anda tidak pernah terlalu tua untuk membuat sebuah tujuan atau memimpikan mimpi yang baru, kurang lebih seperti itu bahasa Indonesia nya. Di sini C.S. Lewis ingin mengajak setiap kita untuk menjadi seseorang yang optimis dan berguna.

Hanya satu kali kita hidup di dunia. Bukan karena kita lahir sebagai apa namun kita meninggalkan dunia sebagai apa itulah yang akan diingat oleh orang-orang yang kita tinggalkan. Kita harus memiliki dampak bagi dunia yang dimana TUHAN sudah percayakan kepada kita untuk boleh tinggal di dalamnya.

Bagaimana cara menjadi dampak bagi dunia? Tidak lain adalah dengan mengetahui tujuan hidup kita di dunia. Saya lebih suka dengan istilah goal. Di dalam pertandingan sepak bola hanya satu tujuan yang diinginkan oleh dua puluh dua orang di lapangan tersebut, yaitu sebuah goal. Dalam satu tim mereka saling bekerja sama demi membuahkan goal. Tidak mudah namun karena mereka tau tujuan untuk apa mereka bermain maka mereka bisa fokus dan terus mengejarnya.

Lalu apakah goal dari orang percaya?

Matius 28:18-20
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Firman di atas adalah pesan terakhir YESUS kepada setiap murid yang mengantar kepergian NYA untuk naik ke Sorga. Pesan terakhir inilah yang menjadi tujuan hidup orang yang sudah hidup dalam kemenangan. YESUS mati bukan hanya untuk diri kita namun juga untuk orang-orang di luar sana yang belum mengenal DIA dan juga termasuk orang-orang yang kita benci atau pun musuh kita.

YESUS mati untuk musuh-musuh kita, apa masih pantas kita membenci musuh-musuh kita dimana YESUS rela mati bagi mereka? Tentu tidak bukan, kalau kita menyayangi pasangan kita sudah seharusnya kita mengasihi apa yang dia kasihi, begitu juga kalau kita mengasihi YESUS tentu kita harus mengasihi apa yang YESUS kasihi.

Kembali ke goal, tujuan hidup orang percaya adalah membagikan kabar kemenangan dimanapun kita berada. Bagaimana caranya? Apa kita harus menjadi pendeta? TIDAK!

Pendeta adalah sebuah panggilan. Namun bukan berarti kita semua harus jadi pendeta. Kita bebas bermimpi, ingin jadi apakah kita dan kejarlah itu. Menjadi sesuatu yang unik adalah cara untuk menunjukkan kepada dunia betapa hebat kreativitas yang TUHAN tanamkan ke dalam diri kita, menjadi orang yang besar adalah cara untuk menunjukkan kepada dunia betapa hebat penyertaan TUHAN kepada diri seorang pemenang, namun yang terpenting jangan saat kita berhasil haruslah nama TUHAN yang ditinggikan.

Saya pun rindu menjadi seseorang yang hebat di dunia ini. Memiliki kekayaan, kuasa, dan kedudukan yang terpandang. Dan saya rasa hampir semua ingin memiliki hal tersebut. Ingat, kita tidak pernah terlalu tua untuk mengejar semua itu, selama napas masih ada di dalam diri kita maka kita masih bebas untuk mengejarnya. Namun yang terpenting adalah motivasi kita, hendaklah kita tidak lupa dengan tujuan hidup kita. Cara boleh beragam namun ingatlah bahwa tujuan kita adalah mengabarkan berita kemenangan dan membagikan kemenangan itu kepada dunia.

IMMANUEL!!!

untuk pertemanan follow
Twitter : @DavidHimapastra

REUNION...

Suatu kali saya ibadah raya di gereja sendirian dan tanpa ada rencana atau janjian saya bertemu dengan teman semasa kecil saya. Setelah ibadah kita sempatkan waktu untuk ngobrol dan karena semakin asyik akhirnya kita putuskan untuk pindah ke tempat makan. Tidak cukup hanya di tempat makan kita akhirnya lanjutkan obrolan kita di cafe hingga malam hari. Sangat menyenangkan bertemu teman lama, ada sedikit kekakuan namun hal itu tidak bertahan lama karena dikalahkan dengan cerita-cerita pengalaman kita masing-masing.

Pernah juga saya reuni teman-teman kuliah. Awalnya saya malas karena merasa sudah punya teman-teman baru yang lebih asyik, namun karena rasa sungkan akhirnya saya sempatkan waktu untuk datang dan tidak disangkah juga pertemuan itu menjadi sangat asyik dan yang awalnya saya hanya ingin sebentar malah akhirnya ikut hingga larut malam.

Lalu saya mulai membayangkan hubungan manusia dengan TUHAN. Mungkin kita tidak ingat pernah berjumpa dengan TUHAN atau melihat TUHAN, namun pada awalnya kita adalah ciptaan yang DIA sebut sebagai anak NYA. Kita begitu dekat dengan DIA.

Tetapi karena dosa lah kita terpisah. Bukan karena DIA tidak sayang kepada kita namun karena DIA adalah kudus sehingga tidak layak dosa berada di dekat NYA. Namun karena kasih DIA merelakan YESUS untuk turun ke dunia mengganti korban tebusan. Dosa sudah dikalahkan namun manusia tetap hidup dalam kebebasannya dan tidak sedikit, termasuk saya, memilih hidup di dalam dosa.

Hubungan manusia dengan ALLAH menjadi semakin jauh dan tidak terhubung. Untuk kembali ke jalan TUHAN adalah pilihan yang sulit bahkan saat kita sudah memutuskan untuk kembali kita merasa tidak layak untuk menerima anugerah pengampunan dosa.

Tetapi itulah hebatnya TUHAN kita,

"tidak ada dosa yang jauh lebih besar dari rasa rindu NYA untuk melihat kita kembali kepada DIA."

DIA rindu untuk ber-reuni bersama anak-anak NYA. Rindu untuk mendengar setiap cerita dari anak-anak NYA walaupun DIA adalah MAHA TAHU. Karena kerinduan DIA sebenarnya adalah untuk berada dekat dengan setiap anak-anak NYA.

Jika kita saat ini merasa tidak layak untuk kembali kepada TUHAN mungkin karena besarnya dosa-dosa kita, ingatlah bahwa DIA lebih melihat kita sebagai anak NYA daripada dosa-dosa kita. Jangan tertipu dengan iblis karena yang diinginkan oleh iblis adalah penghakiman atas diri kita sendiri.

Selama waktu masih diberikan maka kembali lah kepada NYA. Sebesar apapun kesalahan kita tidak ada yang mengalahkan besarnya rasa rindu NYA untuk bersama-sama dengan kita, karena DIA adalah ALLAH dan ALLAH adalah KASIH!

Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

IMMANUEL!!!


untuk pertemanan follow
Twitter : @DavidHimapastra