Selasa, 20 November 2018

Until We Meet Again, Some Day...

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2010 - 2016 adalah sebesar 1.36%. Artinya, bila saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk mencapai 265 juta jiwa, maka dalam 1 tahun mendatang akan memiliki pertambahan 3.6 juta jiwa atau 9.8ribu per harinya. Angka yang lebih mencengangkan adalah bahwa di Indonesia akan ada pertamabahan penduduk sebesar 7 jiwa setiap menitnya.

Kelahiran adalah sebuah kabar gembira bagi orang tua, tetapi sebaliknya perlu juga diingat bahwa di lain situasi ada juga kematian. Saya seringkali menjumpai di Instagram foto-foto bahagia kelahiran buah hati mereka dan di account berikutnya terdapat foto-foto menyedihkan tentang kepergian orang-orang yang mereka kasihi.

Hari ini saya sedang duduk di bandara sambil membuat artikel ini dan sebelum saya membuka laptop ini saya melihat di akun instagram teman kecil saya yang baru saja menikah dua hari yang lalu, tentu saya yakin bahwa kebahagiaanya pasti masih terasa hingga hari ini. Tetapi di satu sisi, kemarin malam saya mendengar kabar duka dari keluarga saya bahwa nenek saya meninggal dunia. Tentu ini menjadi keadaan yang kontras, satu sisi kebahagian dan satu sisi kesedihan, lalu saya teringat dan merenungkan sebuah ayat Firman Tuhan;

1 Tesalonika 4 : 13-14

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Ayat ini menegur saya, dikatakan bahwa "jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunya pengharapan". Ayat tersebut bukan berkata bahwa orang Kristen tidak boleh berduka, tentu saja kehilangan orang dekat pasti menyedihkan, tetapi Firman Tuhan berkata JANGAN BERDUKACITA seperti tidak ada PENGHARAPAN. Banyak kita temui cerita-cerita seseorang yang menjadi hampa saat ditinggal mati seseorang yang dia kasihi, itulah yang dimaksudkan di sini. Bagi orang Kristen, kematian hanyalah pintu gerbang antara dunia dengan sorga. Bahkan Rasul Paulus berkata dalam Filipi 1:21 bahwa mati adalah keuntungan baginya.

Saya pernah berkhayal datang ke rumah duka dan berdoa bagi orang mati dan bangkit, namanya juga berkhayal, boleh-boleh saja kan. Tetapi saya berpikir lebih jauh lagi, bahwa berdoa untuk mengembalikan orang yang mati adalah tindakan yang egois. Mengapa demikian? Karena itu hanya untuk memuaskan keinginan kita yang hidup. Saya tidak mau membahas teologia yang terlalu dalam karena saya bukan sarjana teologia, namun banyak sekali pemahaman mengenai kehidupan setelah kematian, tetapi saya akan bahas satu teologia yang saya percayai, bahwa saat orang meninggal dunia, dia akan beristirahat dari perjuangannya selama di dunia, dan dia sudah mencapai garis akhir dan menang, lalu menantikan kedatangan Tuhan Yesus datang kedua kalinya dan dibangkitkan dan diangkat bersama-sama orang yang masih hidup (1 Tesalonika 4:16-17). Jadi sangat egois jika kita meminta kepada Tuhan untuk menghidupkan kembali orang yang sudah menang dan mencapai garis akhir untuk masuk kembali kedalam pertandingan (2 Timotius 4:7). Tuhan yang tahu waktu kita di dunia, kalau memang Tuhan berkehendak maka Tuhan sendiri yang akan mengembalikan dan menghidupkan orang mati (Contoh Lazarus) tapi itu bukan keputusan kita.

Oleh sebab itu, saya memutuskan untuk bersukacita atas kejadian ini. Saya tidak munafik, ada rasa kekosongan dalam diri saya namun saya yakin dan percaya bahwa ini hanyalah sementara, karena suatu saat nanti, kita semua akan berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan Yesus Kristus, dan di sana pula saya akan dapat bertemu dengan orang-orang yang saya pernah kasihi di dunia bahkan lebih dari itu saya akan bertemu dengan pahlawan-pahlawan Allah di masa lampau yang sangat saya kagumi. Dan fokus saya adalah menjalani pertandingan hingga garis akhir dan terus memelihara iman.

Mazmur 116 : 15Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya. 
2 Korintus 5 : 1Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 
Wahyu 21 : 4Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.

Artikel ini saya dedikasikan untuk nenek saya,
Inggrid Sundari (79 Tahun)
2 Juni 1939 - 19 November 2018












"Sampai berjumpa lagi Emak, until we meet again, some day..."

TUHAN YESUS memberkati kita semua,
IMMANUEL!!!

Rabu, 07 November 2018

Dihantui Masa Lalu

Tidak semua dari kita lahir dalam keluarga Kristen, bahkan di dalam keluarga Kristen sekalipun tidak menjamin bahwa hidup seseorang tersebut benar-benar mencerminkan kehidupan orang Kristen. Ya, setiap orang pasti pernah melakukan dosa, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dan apa yang telah terjadi akan selalu menjadi masa lalu kita, bahkan yang akan terjadi nanti pun suatu saat akan menjadi masa lalu kita.

Jika kita lihat di dalam Alkitab, kita melihat banyak kisah tentang masa lalu dan masa depan yang kontras. Contoh saja nabi Musa. Dari seorang pengecut yang melarikan diri dari Mesir dan berakhir sebagai nabi yang terbesar bagi orang Yahudi. Daud yang awalnya hanya seorang anak bawang, kenapa saya sebut anak bawang karena dari saudara-saudaranya yang menjadi prajurit hanya dia yang menjadi pengembala 2-3 ekor saja kambing domba, bahkan saat nabi Samuel meminta kepada Isai untuk memanggil anak-anaknya, Isai tidak memanggil Daud, tetapi beberapa tahun kemudian dia menjadi Raja Israel, dan bagi orang Yahudi nama Musa dan Daud adalah yang terbesar.

Lalu, bagaimana dengan Rahab? Siapakah Rahab? (Yosua 2:1-24)

Di dalam Yosua pasal 2:1 dikatakan demikian;
"Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ."
Rahab adalah perempuan Sundal yang mendengar kehebatan Allah Israel, sehingga dia berinisiatif untuk menyembunyikan pengintai-pengintai Israel, sehingga pada saat Israel menyerang dan menaklukan kota Yerikho, dia dan keluarganya bisa selamat. Dan jika kita baca kisah ini, maka akhirnya bangsa Israel berhasil menaklukan Kota Yerikho dan Rahab beserta keluarganya diselamatkan.
Yosua 6:23"Lalu masuklah kedua pengintai muda itu dan membawa ke luar Rahab dan ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia, bahkan seluruh kaumnya dibawa mereka ke luar, lalu mereka menunjukkan kepadanya tempat tinggal di luar perkemahan orang Israel." 
Yosua 6:25"Demikianlah Rahab, perempuan sundal itu dan keluarganya serta semua orang yang bersama-sama dengan dia dibiarkan hidup oleh Yosua. Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel sampai sekarang, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho."
Dalam hal ini Rahab memiliki peranan penting, jika Rahab tidak membantu pengintai yang dikirim oleh Yosua maka mungkin kemenangan ini tidak akan terjadi, memang Tuhan mampu memberikan kota tersebut kepada bangsa Israel, tetapi Tuhan dapat melibatkan Rahab, yaitu seorang perempuan sundal dalam rencanaNya.

Dan jika perhatikan lebih lagi di dalam perjanjian baru, Matius 1:5 tertulis demikian, "Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,", siapakah Isai? Ya, dialah ayah Daud dan dari keturunan Daud juga lahirnya Mesias.

Ada banyak kisah di Alkitab tetapi saya sungguh tertarik dengan kisah Rahab. Memang namanya tidak banyak disebutkan di dalam Alkitab, tetapi dia masuk ke dalam rencana Alllah bahkan dalam karya keselamatan. Kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu kita, bahkan sampai di jaman Paulus sekalipun, dia menyebut Rahab sebagai perempuan sundal, nama itu sudah melekat pada dirinya, tetapi saya yakin, hidupnya tidaklah sama saat dia sudah mengenal Allah Israel.

Bagaimana dengan Anda? Adakah Anda seorang pelacur seperti Rahab? Penipu seperti Yakub? Pembual dan pengecut seperti Petrus? Atau mungkin seorang pembunuh seperti Paulus? Biarlah itu menjadi masa lalu kita karena kita tidak akan pernah bisa mengubah masa lalu kita, namun Tuhan punya rancangan yang baik untuk masa depan kita, apakah kita mau mengikuti rancangan Tuhan atau mau tetap pada rancangan kita sendiri?
Yeremia 29:11"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Mari kita serahkan masa depan kita kepada Tuhan Yesus, yakinlah dan percayalah bahwa Tuhan Yesus senantiasa beserta dengan kita.

Immanuel!
Tuhan Yesus memberkati!

Selasa, 09 Oktober 2018

GOD is Good

GOD IS GOOD ALL THE TIME...

Kalimat di atas adalah sebuah kalimat yang sudah terdengar sangat biasa di telinga orang Kristen. Tetapi untuk benar-benar mengucapkan kalimat tersebut tidaklah semudah itu, apalagi bagi orang-orang yang sedang di tengah badai dan masih belum mendapatkan jawaban di dalam doanya. 

Untuk kalian yang mengikuti tulisan saya pasti sudah tahu bahwa saya pun berada di tengah badai, dan mungkin sebagian dari kalian juga sedang dalam keadaan yang sama, yakinlah bahwa TUHAN YESUS baik dan untuk selama-lamanya TUHAN YESUS baik.

Beberapa saat lalu, saat istri saya sedang menemani anak saya ke Sekolah Minggu (FYI : anak saya masih berusia 2 tahun, sehingga masih ditemani oleh istri saya) istri saya sibuk dengan gadgetnya untuk mencari tempat percetakan yang cukup murah dan berkualitas untuk pekerjaannya dan di tengah-tengah kebingungannya tiba-tiba anak saya melemparkan sebuah kertas kecil ke istri saya, dan apakah kalian tahu kertas apa yang dilemparnya, di kertas kecil tersebut tertulis sebuah nama percetakan dengan nomor telepon. Sebuah kebetulan yang sangat kebetulan, tetapi bukankan itu adalah sebuah jawaban doa.

Waktu Tuhan tidak pernah bisa kita duga, kadang Tuhan menjawab dengan sangat cepat namun kadang juga terasa sangat-sangat lambat, tetapi dalam pikiran ALLAH, tidak pernah ada jawaban yang terlambat namun semuanya tepat waktu.

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Saya masih ingat scene dari sebuah film berjudul God's Not Dead (2014) dimana ada seorang profesor atheis yang ditabrak oleh mobil dan sekarat, di saat yang sama seorang pendeta ada di dekatnya langsung berusaha menolong namun setelah mengetahui bahwa mustahil untuk menolongnya dia berusaha untuk mengenalkan Yesus sebagai juruselamat dan berkata "God's is good", sang profesor berkata bagaimana bisa mengatakan Tuhan baik dengan keadaannya yang sekarat, lalu sang pendeta berkata jika Tuhan mau bisa saja sang profesor tersebut mati seketika ditabrak oleh mobil, dan akhirnya sang profesor mau menerima Yesus sebagai juruselamatnya.

*Kalau kalian penasaran saya sarankan untuk menontonnya, saya merekomendasikannya

Kadang badai masalah menjadi sebuah tembok yang menghalangi kita melihat kasih Yesus dimana seharusnya sebagai orang percaya kita harus fokus kepada Yesus daripada kepada masalahnya. Memang bukan hal mudah untuk mengabaikan masalah, bukan, saya tidak ingin Anda mengabaikan masalah, tetapi maksud saya adalah fokus kepada Yesus dan carilah solusi, karena fokus kepada masalah hanya akan membuat kita semakin terpuruk dan membatasi mujizat dengan pikiran kita.

Hari ini saya survey ke lapangan dimana banyak pekerjaan saya yang harus diperbaiki dan itu sangat-sangat merugikan dimana kerusakan yang dialami pun bukan 100% salah saya tetapi saya diharuskan bertanggungjawab. Oke, saya dalam hati berkata "GOD is good all the time", tetapi saya sejujurnya saya benar-benar lemas. Lalu saya berdoa, "Tuhan Yesus, jika boleh besok waktu saya kembali semua kerusakan ini sudah Engkau perbaiki, dalam nama Tuhan Yesus, Amin!". Doa yang konyol bukan? Tetapi apakah salah saya berdoa seperti itu? Bukankah kita ini anak dan Tuhan adalah Bapa kita. Boleh-boleh saja berdoa tetapi jangan paksakan kehendak kita, kalau memang mujizat terjadi, ini akan jadi kesaksian yang besar, namun jika tidak maka itu akan jadi pembelajaran buat saya untuk menerima pekerjaan dan bagaimana saya bekerja di masa depan. Maksud dari cerita saya adalah jangan pernah membatasi mujizat dan kuasa Allah, Tuhan Yesus tidak berubah dari dulu, sekarang dan selama-lamanya dan mujizat pun masih tetap ada.

Sebelum saya dikritik, saya ingiin mengingatkan bahwa jangan pernah mencari mujizat, karena keselamatan bukan berasal dari mujizat tetapi dari Pemberi mujizat, yaitu Yesus Kristus.

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Jadi bagaimanapun juga TUHAN YESUS baik. Dan dalam setiap keadaan kita, TUHAN YESUS selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Pertanyaannya adalah apakah kita mengasihi Dia dan kita mau hidup dalam rencana Allah? Jika "IYA" maka percayalah pada waktunya Tuhan akan benar-benar menyatakan kebaikan Nya kepada kita.

...ALL THE TIME GOD IS GOOD!

Minggu, 09 September 2018

Teologi Kemakmuran

Teologi kemakmuran sering terdengar akhir-akhir ini dan tentu banyak pro kontra di dalamnya. Sekali lagi saya jelaskan bahwa saya bukanlah sarjana Teologia. Saya hanya seorang pengikut Kristus dan dalam tahap mengenal Dia lebih dan lebih lagi.

Ada gereja di daerah Surabaya yang terang-terangan mengedepankan kemakmuran dimana dia menjanjikan kemakmuran atau lebih spesifiknya di dalam keuangan jika jemaatnya mau mengikut Yesus. Saya tidak akan membahasnya lebih dalam karena saya tidak mengetahui dan belum pernah berdiskusi dengan Gembala gereja tersebut, jadi saya tidak mau menghakiminya walaupun saya pribadi tidak terlalu setuju dengan hal tersebut. Tetapi saya mau membagikan pandangan saya dalam hal kemakmuran.

1. Tuhan Pemilik Segalanya

Mazmur 33:9
Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Tuhan kita adalah Sang Pencipta, tanpa Dia semuanya tidak akan pernah ada. Maka apapun bisa Dia berikan. Jadi pada intinya, Tuhan dapat memberikan kita apapun termasuk juga dengan kemakmuran itu sendiri, tetapi bukankah sering kita lihat pengikut Kristus tetapi hidupnya tidak semewah orang-orang di dunia?

2. Tuhan Ingin Kita Taat

Maleakhi 3:10
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Benar, ayat di atas memang berbicara mengenai perpuluhan. Tetapi yang saya mau bahas di sini bukan sekedar perpuluhan. Jika kita membaca keseluruhan kitab Maleakhi maka kita akan mengetahui bahwa jaman dimana kita tersebut ditulis adalah pada musim kekeringan dimana bangsa Israel hidup dalam kemiskinan. Jangankan perpuluhan, bahkan untuk hidup mereka sendiri saja sudah pas-pasan. Tetapi itulah yang diinginkan Tuhan, saat kita memberi dari kekurangan kita dimana yang tersisa hanyalah iman. Tanpa iman itu semua hanyalah kebodohan.

Sangat mudah memberikan persembahan saat kita dalam kelimpahan, tetapi ketaatan diuji saat kita diminta memberi dalam kekurangan. Janda di Sarfat adalah orang yang sangat bodoh karena memberikan sisa tepung atau makanannya untuk Nabi Elia dimana saat itu dia sudah tidak punya apa-apa lagi dan hanya menunggu datangnya kematian. Orang seperti apa yang mau mengorbankan diri dan anaknya untuk orang lain. Tetapi itulah yang namanya iman. Dan dia melakukan yang benar di hadapan Allah.

Selain daripada masalah keuangan, Tuhan ingin kita taat dalam segala hal, yaitu dalam hal berdoa, hal berkeluarga, hal bekerja, hal bersosial, dan dalam banyak hal kita harus berada di dalam track Tuhan, yaitu hidup di dalam kebenaran.

3. Carilah Sang Pemberi Berkat bukan Berkatnya

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Inilah intinya, tentang apa yang jadi motivasi kita mengikut Yesus. Apakah kita mengikut Yesus karena ingin hidup dalam kelimpahan? Atau karena kita mengasihi Yesus?

Siapa yang tidak ingin hidup dalam kelimpahan? Saya pun mengingininya. Tetapi jika hidup ini hanya membawa kita dalam maut maka apakah artinya semua ini. Awal tahun kemarin saya harus menjalani operasi pada kaki sebelah kiri. Saya bersyukur hidup dalam kecukupan tetapi saat saya terbaring dan tidak bisa berjalan, saya merasa bahwa semua yang saya miliki tidak ada artinya dibandingkan saya bisa berjalan, berlari, menggendong anak saya dan mengajaknya bermain, tetapi saat itu saya hanya bisa berada di kasur tidak berdaya. Saya merenungkan keadaan saya tersebut, jika memang Tuhan mengijinkan saya menikmati semua kenikmatan dunia dan pada akhirnya saya harus terbaring untuk terakhir kalinya apakah arti semuanya itu, semua tidak lebih dari kenikmatan di masa lalu. Dan bagaimana nanti di dalam kekekalan, saat kita berada di tempat yang jauh dari Tuhan, apakah artinya kenikmatan dunia.

Tidak ada yang salah dengan kemakmuran dan kekayaan, tetapi jika itu adalah tujuan hidup kita maka semuanya adalah sia-sia. Tuhan kita adalah pemilik segalanya, tetapi jika kita belum siap maka sebagai Bapa yang baik, Dia tidak akan sekali-sekali membiarkan kita menerimanya. Saya mengenal orang-orang kaya yang dipakai Tuhan luar biasa dan memang mereka layak menerimanya karena mereka mampu mengelola berkat yang Tuhan berikan, tetapi bagaimana dengan kita? Mari sama-sama kita merenungkan, jika kalian merasa siap, maka mintalah dalam doa, jika Tuhan ijinkan maka semuanya akan terjadi dalam hidup kalian.

Amsal 10:22
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Jadi apakah itu teologi kemakmuran? Saya sudah bilang untuk tidak membahas ini karena saya belum mengerti, tetapi ingatlah bahwa Tuhan kita adalah pemilik segalanya, jadi memang Tuhan sanggup memberikan semua itu kepada kita, tetapi ingat juga bagian kita, yaitu taat. Dan terakhir, tidak ada yang salah dengan kemakmuran, tetapi janganlah kemakmuran atau kekayaan itu menjadi tujuan hidup kita, utamakan Tuhan maka semua akan Tuhan tambahkan untuk kebaikan kita, amin.

Immanuel!
Tuhan Yesus memberkati!

Sabtu, 08 September 2018

No Way Out!

Ada yang sedang mengalami masalah? Atau lebih spesifik mungkin masalah keuangan? Hutang Anda jatuh tempo? Ya, terdengar sangat tidak menyenangkan bahkan sangat menyebalkan.

Saya pun saat ini sedang di dalam badai. Saat ini saya bekerja di bidang kontraktor dan banyak hutang yang sudah jatuh tempo tetapi karena kemurahan Tuhan saya dijinkan untuk diberi kelonggaran waktu dengan bunga yang cukup besar namun bersyukur dengan adanya hal tersebut perusahaan saya masih bisa bernapas. Dan saat ini di dalam pekerjaan pun ada banyak sekali kendala dan setiap hari saya bergumul dan berpikir untuk solusi-solusi apa yang harus saya ambil. Saat ini, saat menulis artikel ini, saya merasa sangat bersemangat karena saya sudah melakukan semua yang saya bisa namun kabar buruknya semua pintu tertutup. Mengapa demikian? Mungkin beberapa orang akan menganggap saya gila dan tidak rasional. Saya membantah jika dikatakn gila, tetapi saya setuju jika dikatakan tidak rasional, kerena 5 roti dan 2 ikan memberi makan 5000 orang juga tidak terdengar rasional sama sekali.

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Seperti yang saya katakan pada artikel-artikel sebelumnya, badai boleh datang, asalkan kita bersama Tuhan kita pasti akan dibawa dari satu kemuliaan ke kemuliaan berikutnya. Kuncinya ada pada ayat di atas, yaitu kata "mengasihi Dia".

Allah akan selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anak Nya. Pertanyaannya adalah apakah kita benar-benar mengasihi Dia. Matius 6:33 berkata bahwa kita harus mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semua akan ditambahkan kepada kita. Itu adalah janji Tuhan dan kita harus percaya bahwa janji Tuhan itu iya dan amin, semuanya pasti akan digenapi.

Jika benar demikian, mengapa banyak orang-orang percaya harus mengalami hal-hal buruk dalam hidupnya?

Yohanes 9:2-3
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Ada beberapa masalah yang timbul dari dosa. Tuhan kita adalah kasih, tetapi dia juga adil, tetap ada konsekuensi dari setiap perbuatan kita. Namun ada beberapa persoalan yang memang Tuhan ijinkan terjadi untuk pekerjaan Tuhan. Dan bila Anda adalah pengikut Kristus dan hingga hari ini Anda masih belum keluar dari masalah, maka ingatlah bahwa Anda memang dipilih untuk pekerjaan Allah, berbanggalah.

Tuhan tidak sudak orang yang malas, bahkan Paulus pun berkata bahwa orang yang malas janganlah ia makan. Maka kunci kedua adalah kita sudah berusaha. Jika masalah datang dan kita hanya merenunginya maka jengan berharap ada mujisat terjadi, dan kalaupun itu terjadi itu adalah kasih karunia.

2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Kuncinya adalah kita sudah berdoa dan berusaha. Jika memang kita masih ada dalam masalah, mungkin memang Tuhan ingin kita berada di titik terlemah dimana kita sudah tidak bisa mengandalkan siapapun dan apapun kecuali mengandalkan Tuhan.

Itulah mengapa saya bersemangat saat ini. Saya belum tahu apakah tujuan semua masalah ini dan bagaimana akhirnya. Yang saya tahu adalah saya sudah berusaha sebaik mungkin dan saya akan tetap percaya dan mengandalkan Tuhan. Bagi dunia ini adalah hal yang tidak rasional, tetapi saat dunia tidak memiliki solusi dan menyerah maka saya akan memilih bertahan dan berjalan dengan Tuhan, karena bagi Dia lah hidup kita dan biarlah pekerjaan-pekerjaan Nya yang ajaib dinyatakan dalam hidup kita. Amin.

Immanuel!
Tuhan Yesus memberkati!

Minggu, 02 September 2018

Benarkah Yesus adalah Tuhan?

Ya! Yesus adalah Tuhan yang hidup!

Saya selalu menjawab dengan lantang pertanyaan itu. Tetapi coba jujur, pernahkah kita meragukan Yesus sebagai Tuhan?

Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali paham-paham yang menyudutkan iman kita sebagai pengikut Kristus. Salah satunya seminar-seminar yang bisa kita tonton di youtube dimana pembicaranya sampai berani menantang pengikut Kristus untuk membuktikan dimana ayat yang Yesus sendiri mengatakan diri Nya sebagai Tuhan atau Yesus mengatakan sembahlah Aku. Saya yakin semua sudah tahu siapa yang saya maksud. Kabar baiknya, saya menjumpai banyak pengikut Kristus yang merasa tertantang akhirnya mencari kebenaran dengan membaca Alkitab, apapun motivasinya setidaknya mereka mulai kembali membaca Alkitab.

Iman kita akan baik-baik saja saat kita dalam keadaan yang baik, tetapi bagaimana saat keadaan tidak sesuai dengan keinginan kita. Sekitar dua tahun belakangan ini saya mengalami cobaan yang cukup berat, dan jujur berkali-kali saya menanyakan kepada Tuhan apa maksud semua ini. Dan saat saya dibiarkan di dalam badai dalam waktu yang cukup lama, jujur saja, iman saya mulai goyah dan mempertanyakan apakah doa saya ini sampai kepada Tuhan, hingga pada akhirnya saya kembali mempertanyakan apakah Tuhan benar-benar ada atau mungkin saya salah memilih Tuhan.

Apakah ada yang meragukan Tuhan seperti saya?

Ya! Yesus adalah Tuhan yang hidup!

Jawaban ini tidak boleh tergantikan dalam keadaan apapun. Wajar jika kita jatuh, tetapi jangan terus jatuh, bangkitlah. Bahkan Yohanes Pembaptis pun mengalaminya.

Lukas 7:18-19
Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya, ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"

Saat membaca pertama kalinya, saya tidak merasakan apa-apa, namun saat saya merenungkannya baru-baru ini, saya merasa ada yang salah. Siapa tidak mengenal Yohanes Pembaptis? Dia yang berani berseru-seru bahwa akan datang juruselamat bahkan dia sendiri melihat Roh Allah turun kepada Yesus saat dia membaptis Nya. Apa yang harus dia ragukan? Dia membaptis banyak orang, membawa mereka kepada Tuhan, namun dia meragukan siapa Tuhannya.

Yohanes Pembaptis pun adalah seorang manusia. Hal ini sangat mungkin terjadi kepada nabi-nabi dan rasul-rasul sekalipun. Yohanes Pembaptis tidak akan semudah itu meragukan Tuhan, tetapi setelah dia ditangkap dan sekian lama menanti pertolongan maka mulailah keraguan muncul sehingga dia meminta muridnya untuk memastikan apakah Yesus ada benar-benar "yang akan datang". Tetapi saya yakin, di dalam keraguannya sekalipun, Yohanes Pembaptis pada akhir hidupnya adalah seorang pejuang Allah dan seorang pemenang, oleh sebab itu Yesus mengatakan dalam Lukas 7:28a bahwa di antara manusia yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.

Kita adalah manusia, wajar jika kita jatuh, maka dari itu pererat hubungan dengan Tuhan kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup. Saat kita benar-benar mengenal Yesus, maka iman kita akan bertumbuh, dan saat kita bertumbuh maka tidak akan ada badai atau cobaan manapun yang mampu merobohkan kita.

1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Pencobaan yang saya alami saat ini masih juga belum kunjung selesai. Bahkan mungkin bisa membuat saya jatuh miskin. Namun saya tidak peduli! Yang saya tahu adalah saya tidak lari dari masalah, saya berdiri di sini untuk menghadapi bersama dengan Yesus! Tentu saya kuatir, setiap hari saya berpikir keras untuk bisa menghadapi setiap masalah dan berusaha mencari jawaban, beberapa kali saya tidak menemukan solusi, bahkan ketika ada solusi pun tidak semua berhasil dan sering kali gagal dan muncul masalah berikutnya. Saya tidak akan menyerah kepada keadaan, tetapi saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Seperti kata Stand Up Comedy, Mongol, "kamana Tuhan bawa, kita iko". Kemanapun Tuhan mau bawa kita, di situ kita harus taat, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup dan Dia adalah kasih. Tidak ada alasan untuk membuat hidup kita semakin susah, tetapi jika itu diijinkan Tuhan terjadi, itu karena satu alasan, yaitu Kasih.

Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Apapun pencobaan yang kamu alami, tetap setia, percaya, dan pererat hubunganmu dengan Tuhan, maka Dia akan selalu menolong dan menyertaimu bahkan sampai memutih rambutmu Dia akan tetap ada menggendongmu.

Immanuel!
Tuhan Yesus memberkati!

Jumat, 31 Agustus 2018

God is Mighty to Save

"2019 Ganti Presiden"

Kira-kira begitulah yang banyak kita jumpai di berita akhir-akhir ini. Memang nanti pada tahun 2019 adalah tahun dimana kita merayakan pesta demokrasi, yaitu Pemilu. Apakah harus ganti? Semua tergantung pada rakyat Indonesia.

Saya tidak menulis artikel ini untuk membahas tentang pemilu tetapi moment ini cukup menarik dimana pada partai mulai menunjukkan dukungan mereka masing-masing kepada calon yang menurut mereka lebih baik, untuk satu visi yaitu menjadikan Indonesia lebih baik.

Apa benar begitu?

Kita doakan supaya pesta demokrasi ini berlangsung dengan baik dan dengan tujuan yang benar-benar untuk kebaikan Indonesai.

Beberapa waktu lalu saya menonton tentang debat antara pendukung dan ada satu kalimat menarik, yaitu mencari pengamanan. Dalam hati siapa yang tahu, jadi memang kita tidak bisa men-judge bahwa beberapa orang mendukung salah satu calon untuk mencari pengamanan atau memang karena satu visi, tetapi ini cukup menarik. Bukan hanya di dunia politik, bahkan dalam kehidupan sehari-haripun kita biasa mendapati ini. Dimana kita kadang terpaksa harus ikut arus agar kita juga aman.

Amsal 29:26
Banyak orang mencari muka kepada pemerintah, tetapi dari TUHAN orang menerima keadilan.

Sebagai pengikut Kristus, kita harus ingat bahwa semuanya tidak luput dari kontrol Tuhan. Mungkin saat ini kita sedang dalam masalah dan mungkin sudah tidak ada solusi lagi, ingatlah bahwa Tuhan itu mampu membukakan jalan bagi anak-anak Nya.

Saya mulai mengubah doa saya saat dalam masalah. Dulu, saya selalu merengek seperti anak kecil di hadapan Tuhan, bahkan tidak jarang saya berdoa dengan ngotot dan sambil menghakimi Tuhan. Memang kita ini anak, tapi Tuhan ingin kita dewasa. Waktu kita kecil, kita merengek dan orang tua kita akan memberikan kita susu, tetapi saat dewasa kita harus bangkit dan membuatnya sendiri di dapur, tidak ada orang tua yang mau melihat anaknya yang sudah dewasa merengek meminta apapun.

Saya mulai belajar untuk berserah. Pada saat kita berani mengatakan bahwa masa depan kita serahkan pada Tuhan, maka jangan protes jika Tuhan mau mendewasakan kita. Berdoalah meminta kekuatan dan penyertaan. Masalah boleh datang dan menghantam kita namun satu yang harus kita pegang, yaitu percaya.

Mazmur 51:13
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

Selama Tuhan beserta dengan kita, itu cukup bagi kita. Semua akan ditambahkan jika kita mencari kebenaran. Namun jika memang kita belum ditambahkan itu berarti Tuhan punya rencana yang lain untuk kita. Kita semua dipilih dengan maksud yang mulia. Ingat, goal akhir kita bukan hidup dalam kemewahan tetapi hidup dalam kerajaan Nya, jadi jangan samakan berkat dengan harta dunia, walaupun harta dunia juga bisa Tuhan berikan bagi anak Nya.

Coba kita bayangkan memiliki hidup seperti aktor atau artis hollywood papan atas, wow, saya pun mau hidup seperti itu. Dan coba kita kembali renungkan kembali beberapa dari mereka yang sudah meninggal dengan cara yang tidak wajar, apa yang akan menanti mereka? Apakah kemewahan yang pernah mereka rasakan masih berarti nanti? Tidak ada yang salah dengan kekayaan, tetapi jika kekayaan mendatangkan maut, maka sebagai anak Tuhan, kita pasti tidak akan pernah dibiarkan. Saat kita siap, Tuhan tidak akan menahan berkat untuk kita menjadi kaya, karena Tuhan memang Tuhan yang punya segalanya, apa sulitnya membuat kita kaya. Tetapi ingatlah lagi, apakah kita siap atau tidak, itu Tuhan yang putuskan, jangan mengeluh, percaya saja pada kehendak Nya. Bahkan saya pun hingga saat ini masih hidup dengan banyak cicilan, tetapi saya percaya Tuhan pelihara dan Tuhan punya rencana.

Saya tidak tahu masalah yang terjadi dalam hidup anda, mungkin beberapa sudah mulai menyerah, tapi ingatlah, carilah Tuhan, karena dari Tuhan lah keadilan. Mintalah hikmat dalam setiap keputusan yang harus kita ambil, minta tuntunan dan penyertaan di setiap langkah hidup kita. Saya berdoa, buat setiap pembaca artikel ini, agar selalu diberi kekuatan dan Roh Kudus selalu ada menghibur dan menjadi penasehat bagi hidup Anda.

Dan terakhir, untuk Indonesia. Biarlah kita minta hikmat Tuhan untuk memilih, dan pada akhirnya, Tuhan lah yang akan memilihkan pemimpin yang akan duduk di kursi pemerintahan untuk bangsa Indonesia.

Immanuel!
Tuhan Yesus memberkati!

"Beberapa kalipun saya jatuh, saya yakin dan percaya, ada tangan Tuhan menopang saya. Maka saya akan bangkit dan melangkah bersama Tuhan!"