Senin, 20 Januari 2014

Berkat Percepatan dan Berkelimpahan

Saya sangat diberkati dengan kotbah yang saya dapatkan hari Minggu kemarin. TUHAN kita adalah TUHAN yang luar biasa. Manusia terbatas tetapi TUHAN kita tidak terbatas. Kadang kita merasa mustahil namun bagi TUHAN tidak ada satupun yang mustahil.


Kita sudah berkali-kali mendengar dan membaca ayat-ayat di atas, saya pun demikian, namun disinilah letak kekayaan dari Alkitab, setiap kali membacanya saya selalu mendapatkan pengetahuan yang baru dan selalu up to date.

Suatu kali Simon bersama teman-temannya berlayar untuk menangkap ikan namun tidak mereka dapati ikan. Lalu datanglah Yesus dan naik ke perahu Simon lalu mengajar orang banyak. Lalu setelah mengajar Yesus menyuruh Simon menebarkan jala. Simon melakukannya dan ia menangkap banyak sekali ikan hingga jalanya koyak dan hampir tenggelam dan meminta bantuan teman-temannya. Setelah itu Simon Petrus tersungkur dan mengikut Yesus.

Siapa yang tidak pernah mendengar kisah ini? Saya yakin ini sudah yang kesekian kalinya. Singkat cerita Simon Petrus mendapatkan mujizat yang dimana dia mencari ikan semalam-malaman namun tidak mendapatkan dan akhirnya Yesus memerintahkan untuk menebar jala pada siang hari dan mendapatkan sejumlah banyak ikan. Hal ini lah yang TUHAN inginkan untuk terjadi pada hidup kita juga.

1. Intim dengan Firman
Saat Yesus mengajar orang banyak di atas perahu Simon, saya yakin bahwa saat itu Simon juga sedang belajar dari Yesus. Mujizat tidak datang dengan sendirinya namun oleh iman dan iman timbul dari pendengaran akan Firman.

Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

2. Menjadi pelaku Firman yang setia
Simon adalah penjala ikan dan dia sudah mengetahui hukum alam bahwa menangkap ikan adalah di malam hari dan bukan di siang hari. Namun dia tetap menebarkan jala juga.

Lukas 5:5
Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Jika kita melakukan dua hal di atas maka mujizat akan terjadi dalam hidup kita. Sebagai penjala ikan saya yakin Simon sudah pernah menangkap sejumlah besar ikan dan harusnya hal itu adalah hal yang biasa. Namun saat bersama Yesus dia mendapati cara yang berbeda namun dengan hasil yang berlimpah. Apa yang harus dikumpulkan seorang nelayan dalam beberapa hari Yesus bisa berikan itu kepada Simon Petrus dalam waktu yang singkat di siang hari. Simon Petrus mengalami berkat percepatan dan berkelimpahan.

Tidak cukup sampai di sana, saat kita sudah menerima nya maka ada hal yang akan kita perbuat.

1. Diberkati untuk menjadi berkat
TUHAN tidak pernah tanggung-tanggung dalam memberikan berkat kepada anak Nya yang dikasihi Nya.

Lukas 5:7
Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Simon Petrus mendapati berkat yang berkelimpahan hingga melebihi apa yang dia butuhkan dan membagikan berkat itu kepada teman-temannya dan teman-temannya mendapatkan berkat tersebut juga sangat berlimpah hingga dikatakan kedua perahu itu hampir tenggelam.

2. Mengaku dosa dan mengikut Yesus
Banyak orang semakin jauh dari Yesus saat dia diberkati dengan berkelimpahan. Mereka lebih mengutamakan pekerjaan dan kesibukannya dibandingkan waktu untuk saat teduh dan bersekutu dengan Yesus. Saya pun kadang demikian namun saya bersyukur Roh Kudus selalu menegur saya saat saya mulai malas untuk datang ke hadirat TUHAN.

Lukas 5:11
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Hal ini kelihatan ekstrim tetapi sebenarnya tidak seperti itu. Maksud meninggalkan segala sesuatu di sini adalah meninggalkan segala prioritas yang lain dan mengambil prioritas utama yaitu mengikut Yesus. Mereka tetap bekerja tetapi bukan lagi itu yang menjadi prioritas utama dalam hidup Simon Petrus dan teman-temannya melainkan mengikut Yesus.

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Saat kita mengutamakan firman maka semua akan ditambahkan kepada kita. Kata "ditambahkan" berbeda dengan kata "diberikan". Diberikan berarti kita menjadi memiliki namun ditambahkan berarti kita akan diberi dan diberi lagi hingga menjadi berkelimpahan.

Saya pernah menjumpai tiga orang hingga saat ini yang bukan hanyan sepersepuluh namun sembilan puluh persen untuk TUHAN dan hidup dengan sepersepuluh penghasilannya dan dia diberkati luar biasa. Tidak mudah melakukan hal demikian dan diperlukan iman untuk bisa mengambil keputusan semulia itu.

Mari kita sama-sama belajar hari ini untuk bisa semakin memiliki hubungan yang intim dengan Yesus dan haus akan firman serta menjadi pelaku firman yang setia. Saya berdoa untuk saya pribadi dan juga setiap Anda untuk mendapat berkat percepatan dan berkelimpahan. Mungkin kita belum menerimanya namun mari kita percaya bahwa kita sudah menerimanya, menjadi berkat dan memprioritaskan Yesus sebagai yang utama dalam hidup kita.

Immanuel!

Minggu, 12 Januari 2014

Penyerahan Diri Secara Total...

"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday, happy birthday... Happy birthday to you..."

Ya, hari ini adalah ulang tahun saya dan saya menerima banyak ucapan baik secara langsung, telepon, BBM, Facebook, dan media social lainnya. Ulang tahun memang hari yang istimewa tetapi bagi saya yang paling membuat saya bahagia adalah saat saya mengetahui bahwa banyak orang yang peduli terhadap saya walaupun itu hanya sekedar mengucapkan selamat ulang tahun.

Ulang tahun selalu menjadi moment bagi saya untuk merenungkan penyertaan Tuhan dan semakin bertambah umur saya semakin merasa bahwa Tuhan benar-benar setia dan hal ini membuat saya semakin bergantung kepada Tuhan.

Bagi beberapa orang hari ulang tahun bukanlah hari yang menyenangkan karena dengan adanya hari ulang tahun maka umur kita akan semakin tua. Saya pun punya pemikiran demikian. Saya memiliki target untuk bisa sukses di usia muda sehingga setiap ulang tahun membuat waktu saya semakin dekat.

Yakobus 4:13-15
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan mengendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah misteri. Kita boleh merencanakan tetapi apa yang akan terjadi adalah di luar kendali hidup kita. Bahkan untuk merencanakan satu hari kedepan pun adalah hal yang masih belum dapat dipastikan keberhasilannya. Hidup itu bagaikan uap yang sebentar saja kelihatan dan sebentar lagi lenyap. Jika demikian adanya maka tidak ada alasan untuk menyombongkan diri kita.

Dulu saya sangat membanggakan fisik saya. Saya seorang yang cukup ahli dalam hal bela diri dan emosi saya sangat mudah untuk naik saat dilecehkan. Namun semakin saya mengenal firman semakin saya merasa bahwa diri saya ini lemah. Saya pernah ditegur Tuhan lewat penyakit demam berdarah dan saat itu teman dekat saya bercanda kepada saya, "sabuk hitam tapi kalah dengan gigitan nyamuk", tetapi kalau dipikir ya benar juga.

Kita sebagai manusia adalah rapuh dan tidak berdaya oleh sebab itu hanya satu yang dapat kita andalkan, yaitu Tuhan.

Bukan berarti kita tidak boleh merencakan masa depan kita, tetap boleh bahkan HARUS, tetapi libatkan Tuhan dalam penncapaian target-target yang sudah kita buat dan akan lebih bijaksana jika target kita itu dibuat bersama-sama dengan penyertaan Roh Kudus.

Mari kita belajar untuk menyerahkan diri secara total kepada Tuhan karena tanpa Tuhan maka hidup kita tidak lebih dari sekedar uap.

Immanuel!

Senin, 06 Januari 2014

Belajar Mengampuni Seperti Bapa Mengampuni...

"This is time of year that we learn to give and the greatest gift is learning to forgive"
- Ini adalah waktu untuk kita belajar memberi dan pemberian terbaik adalah belajar mengampuni

Penggalan lagu di atas adalah salah satu lagu Natal yang dinyanyikan oleh N'Sync dan saya sangat suka bagian tersebut. Memang Natal telah lewat bahkan sudah hampir satu bulan kita melewati hari Natal namun saya percaya bahwa semangat Natal tidak hidup dalam satu hari saja tetapi sepanjang hari yang kita akan kita lewati.

Beberapa jam yang lalu saya mendapati kaca mobil saya pecah dan saya kehilangan tas ransel yang kebetulan juga ada di dalam mobil, saya tidak kuatir dengan mobil saya karena sudah saya asuransikan namun yang saya kuatirkan adalah apa yang ada di dalam tas ransel tersebut. Langkah paling mudah adalah melaporkan kepada polisi dan kebetulan keluarga saya memiliki hubungan yang baik dengan polisi sehingga hal untuk mencari pelaku (apalagi lokasi kejadian tidak jauh dari rumah saya) bukan hal yang susah.

Namun hal kedua yang ada di pikiran saya adalah tentang emosi. Saya menyukai seni bela diri sejak kecil dan saya pernah berlatih hingga empat macam beladiri yang berbeda. Jujur saja ada pikiran untuk bisa bertemu dengan pelaku dan memberinya pelajaran.

Karena sudah larut malam akhirnya saya masuk ke kamar, mulai saat teduh, dan tiba-tiba saya teringat dengan doa Bapa Kami dengan kalimat "ampunilah kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami". Saat saya mengingat kalimat itu saya langsung tersadar dan mohon ampun kepada TUHAN. Saya adalah orang berdosa, kalo saya ingin menghajar orang lain apakah TUHAN juga tidak ingin menghajar saya? Tetapi TUHAN melakukan sebaliknya dan Dia mengampuni dan mengasihi saya. Kalau TUHAN mau mengampuni dosa-dosa saya yang besar kenapa saya tidak bisa mengampuni orang yang membobol mobil saya?

Matius 6:14-15
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Teori sangat mudah dibaca dan dipahami namun tidak mudah untuk dilakukan. Saya mengalami dan saya kalah oleh kesombongan dan emosi saya, tetapi saya bersyukur kalau ROH KUDUS dengan cepat menegur saya.

Seperti komitmen yang sudah saya buat di awal tahun bahwa saya akan taat pada ROH KUDUS maka saya akan mengampuni siapapun orangnya yang membobol dan mencuri tas saya. Kebenaran dan keadilan memang harus ditegakkan, laporan ke polisi akan tetap saya lakukan demi peningkatan keamanan di lokasi tersebut. Namun saya berjanji kepada ROH KUDUS jika saya boleh mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan orang tersebut yang akan saya lakukan adalah mengampuni dan melayani dia sehingga mereka juga bisa merasakan kasih.

Marilah kita belajar bukan sebagai pembaca atau pendengar firman saja namun juga menjadi pelaku firman. Dan mari kita hidupkan semangat Natal untuk boleh terus ada di dalam hati kita hingga Natal-Natal berikutnya.

Kolose 3:13
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Immanuel!!!

Rabu, 01 Januari 2014

2014 - Year Of Faithfulness!

Happy New Year 2014!

Seperti tahun-tahun sebelumnya saya menikmati malam menjelang tahun baru dengan BBQ bersama teman-teman saya. Kami menikmati kebersamaan itu hingga berganti tahun. Setelah acara kembang api dan sebagainya saya sempatkan diri untuk berlutut dan berterima kasih atas penyertaan TUHAN yang sempurna sepanjang tahun 2013 dan tentunya tidak lupa memohon penyertaan TUHAN terus ada di sepanjang tahun 2014 sekaligus saya mengucapkan komitmen saya untuk tahun yang baru ini.

Bicara mengenai tahun baru akan sangat erat kaitannya dengan resolusi tahun baru. Beberapa teman bertanya apakah resolusi saya di tahun 2014 dan di blog inilah saya kali pertama menyatakan resolusi saya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana resolusi saya selalu mengenai target dalam karir dan kekayaan maka di tahun 2014 ini resolusi saya adalah dalam hal kerohanian. Komitmen saya kepada TUHAN di tahun 2014 ini adalah saya ingin hidup secara total berserah dan setia kepada ROH KUDUS.

Saya yakin ini bukan kebetulan tetapi memang rencana TUHAN. Tadi pagi saat saya mengikuti ibadah tahun baru di gereja ada pesan dari gembala mengenai tema di tahun 2014, yaitu "The Year Of Totally Faithfulness" (tahun kesetiaan secara total). Hal ini semakin meyakinkan saya untuk menyerahkan setiap keputusan yang akan saya ambil di tahun 2014 ini kepada pimpinan ROH KUDUS.

Matius 6:33
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Setelah apa yang saya alami di tahun 2013 saya semakin sadar bahwa yang benar-benar saya butuhkan adalah penyertaan TUHAN. 2013 adalah tahun dimana banyak suka dan duka, tahun dimana saya pernah benar-benar dekat dan juga jauh dari hadirat TUHAN seumur hidup saya, dan juga tahun dimana saya mengalami keuntungan dan kerugian dalam hal pekerjaan yang paling ekstrim di sepanjang hidup saya. Namun di akhir tahun 2013 saya benar-benar bersyukur dapat mengakhirnya dengan berkelimpahan.

Saya ingin mengajak para pembaca untuk juga boleh menyisipkan komitmen untuk setia secara total kepada ROH KUDUS. Di atas segala resolusi Anda tolong jangan pernah lupakan ROH KUDUS. Apapun yang kita kerjakan selalu lah bertanya kepada ROH KUDUS.

Apakah yang membedakan orang dunia dan orang percaya?

Kisah Para Rasul 1:8a
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu

Orang dunia mengandalkan pemikirannya, kepandaiannya, dan pengalamannya. Orang percaya juga demikian namun ada satu hal yang jauh lebih penting dari ketiga hal tersebut yaitu penyertaan ROH KUDUS. Saya mulai membiasakan diri untuk selalu bertanya sebelum mengambil keputusan karena manusia sepandai apapun bisa salah namun ROH KUDUS pasti tidak pernah salah.

2014 adalah tahun yang membingungkan bagi orang Indonesia. Secara keuangan Indonesia dalam masa yang kurang menguntungkan, harga dollar melambung tinggi, indeks saham melemah, dan belum lagi kebijakan perekonomian yang serba tidak jelas karena adanya pemilihan umum baik legislatif maupun eksekutif. Sebagai seorang pengamat ekonomi hal ini sangat membingungkan namun kalau kita hidup di dalam penyerahan diri secara penuh maka ROH KUDUS akan selalu menyertai dan menuntun setiap langkah yang kita ambil di dalam kehidupan kita.

Orang dunia boleh mengatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun yang serba tidak menentu namun bagi kita tahun 2014 adalah tahun penuh berkat dan sukacita. ROH KUDUS sudah diberikan dan sudah kita terima, jangan sia-siakan keberadaan NYA dan mintalah selalu pertolongan NYA disetiap langkah hidup kita.


Selamat Tahun Baru 2014!
Immanuel!