Rabu, 10 Agustus 2011

Selalu Ada Mujizat!

"Sebab masih ada mujizat yang belum pernah kulihat,
asal ku terus taat dan setia kasih kuasa-Mu nyata"

Penggalan lagu di atas menginspirasi dan memberkati hidup saya. Pernahkah kalian menghadapi suatu masalah dimana kalian merasa bahwa sudah tidak ada lagi jalan keluar? Saya yakin semua pernah mengalaminya, namun yang membedakan adalah bagaimana respon kita.

Saya mau membagikan kesaksian saya mengenai mujizat. Saya adalah seorang Manajer baru di sebuah perusahaan asing. Di tempat kerja saya diberikan kebebasan untuk memilih siapa yang akan kita ajak untuk bekerja sama, tentu saya memilih teman-teman saya. Kesalahan? Ya, itulah masalahnya, saya memang belum pengalaman sehingga saya tidak begitu menyeleksi team saya. Team saya yang pertama hanya bertahan satu bulan dan akhirnya keluar, team saya yang kedua juga hanya produktif di bulan pertama saja dan akhirnya mendapat surat peringatan, team saya yang ketiga sama sekali tidak produktif, dan team saya yang keempat adalah pacar saya dan tentu saja sangat susah untuk bekerja secara profesional. Pendek cerita team saya berjumlah tiga orang saat ini, dan target team harus saya kejar sendirian. Saya mulai berpikir, jika saya seperti ini terus, apa gunanya mereka ada di dalam team saya. Memang sebuah kesalahan, namun tidak ada waktu untuk saling menyalahkan, hanya solusi yang dapat memberikan jalan keluar. Bulan Agustus 2011 adalah bulan dimana salah satu team saya akan dikeluarkan secara sepihak karena tidak produktif, segala cara saya lakukan, motivasi, dan sebagainya, namun tidak menghasilkan apa-apa malah dia sudah menyerah dan berencana mengundurkan diri.
Saya cuma bisa pasrah dan berharap mujizat, karena ini juga akan membawa dampak ke karir saya sebagai kegagalan seorang manajer dalam memimpin sebuah team. Saya berdoa dan berserah kepada Tuhan untuk mujizat-Nya di bulan Agustus ini, namun apa jawaban Tuhan, close off (tutup buku) bulan ini dimajukan hanya sampai tengah bulan, siapa yang tidak stress melihat kenyataan tersebut, sudah terjepit berdoa malah semakin terjepit, akhirnya saya anggap itu sebuah pelajaran bagi saya untuk tidak mengulangi kesalahan, kalaupun saya harus diturunkan dari posisi manajer ya saya akan terima.

Dua hari menjelang close off, tiba-tiba team saya yang akan di termanation tiba-tiba BBM saya dan berkata bawa dia berhasil mendapatkan order. Wow, orang yang jelas-jelas mengatakan akan mengundurkan diri tiba-tiba mendapatkan order dan menyelamatkan karir saya, apakah ini jawaban Tuhan yang sebenarnya?

Tuhan berjanji dalam firman-Nya dalam Mazmur 37:24, "apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya", kita sering dibiarkan untuk menghadapi masalah, namun Tuhan tidak pernah sekalipun mengijinkan masalah datang untuk menghancurkan hidup kita. Kesalahan kita di masa lalu juga Tuhan yang tanggung selama kita mau dengan rendah hati meminta ampun dan berserah penuh kepada Tuhan, karena Dialah Bapa kita.

Jadi bagi setiap kita yang saat ini sedang menghadapi masalah dan sudah di pintu gerbang putus asa, jangan pernah menyerah karena satu langka sebelum kalian masuk ke jurang masalah sudah Tuhan siapkan mujizat untuk mengangkat kita. Mujizat Tuhan memang sering kita rasakan terlambat, namun sebenarnya mujizat Tuhan datang pada waktu yang sangat tepat.

Tuhan memberkati kita^^

Selalu Ada Mujizat
Ku melakukan segala sesuatu
Hanya dalam namaMu
Kaulah sumber keselamatan hidupku


Ku menyerahkan seluruh hidupku
Hanya dalam tanganMu
Kaulah sumber keselamatan hidupku


Selalu ada mujizat
Yang sedang engkau perbuat
Bagiku yang hidup oleh percaya
Kasih kuasaMu tetap sama


Sebab masih banyak mujizat
Yang belum pernah ku lihat
Asal ku terus taat dan setia
Kasih kuasaMu nyata

Selasa, 09 Agustus 2011

Jujur Buntung!

Apakah kalian masih ingat masa-masa sekolah dulu? Atau mungkin kita coba bernostalgia kembali ke masa-masa SMA. Hampir semua pernah mengalami diajar oleh guru yang "killer", sangat perfeksionis dan kejam, walaupun sebenarnya kalau kita lihat baik-baik itu demi kebaikan kita loh... =P.
Dan pada saat ulangan biasanya tipe-tipe guru "killer" selalu memiliki soal yang susah dan pelit nilai, bener ga? sampai-sampai ada mayoritas teman-teman di kelas pasti berusaha menghalalkan segala cara supaya dapat nilai bagus, dan salah satunya tentu saja menyontek =). Nah, tentu kita yang merupakan "Anak Tuhan" pasti akan berkali-kali tergoda untuk melakukannya, dan pada saat kita memutuskan untuk jujur maka yang terjadi adalah nilai kita merah alias jelek dan teman-teman kita yang menyontek bersorak-sorai karena nilai mereka bagus. Jujur buntung! Nah loh...

Oke, cukup bernostalgianya, mari kita kembali ke realita yang ada sekarang. Tidak perlu kita tutup-tutupi lagi, menurut kalian ada berapa banyak pengusaha-pengusaha kaya yang benar-benar jujur dalam bekerja. Melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak misalnya. Atau mungkin bagaimana mereka menjamu rekan bisnisnya, apakah dengan cara yang baik di mata Tuhan, atau mungkin dengan hal-hal yang bersifat duniawi. Lalu bagaimana mereka dalam berkompetisi dengan kompetitor atau pesaing mereka, apakah dengan dasar kasih atau saling menjatuhkan.
Jika kalian sulit menjawab pertanyaan di atas, maka tidak salah jika ada pandangan bahwa "bisnis itu kotor".

Mari kita lihat kebenaran dalam firman Tuhan,
Ibrani 13:2 "Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat"

Lihatlah, saat kita melakukan perbuat baik dan orang itu tidak mengetahuinya maka sebenarnya kita telah menjamu malaikat-malaikat terang. Hal ini sama dengan realita yang terjadi dalam hidup kita, perbuatan baik kita belum tentu dilihat bahkan dihargai oleh orang lain, tapi janganlah hal itu membuat kita akhirnya berhenti untuk mengasihi. Hukum surgawi dan duniawi sangatlah bertolak belakang. Kita perlu melakukan hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan dengan alasan untuk bisnis, saat ditegur kita bilang itu terpaksa karena persaingan bisnis semakin ketat. Benar persaingan semakin ketat, namun cara Tuhan berbeda, saat kita melakukan sesuai kehendak-Nya dan mengutamakan Tuhan maka berkat Tuhan akan melimpah dalam hidup kita.
Matius 6:33 "tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Untuk menjadi kaya dunia mengajarkan kita untuk rajin mencari uang, bahkan jika perlu merampas hak milik orang lain, misalnya dengan penebangan pohon secara liar yang akhirnya kita yang tidak ikut menikmatinya harus kehilangan hak kita untuk alam yang bebas dari banjir, pembuangan limbah di sungai yang akhirnya para penduduk harus kehilangan hak mereka akan air bersih. Namun firman Tuhan mengajarkan hal yang "bodoh" bagi dunia, untuk menjadi kaya kita harus memberi, karena di dalam memberi kita menerima.

Janganlah pernah berbuat baik untuk orang lain kagum dan memuji kita, karena seharusnya perbuatan baik kita didasarkan oleh karena rasa syukur kita karena kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.
Jadi, apakah kalian masih ingin menjadi orang yang jujur di hadapan Allah?

Tuhan memberkati^^

Senin, 08 Agustus 2011

Tuhan bertahta di atas Pujian

Sembah dan puji Dia...
Sembah dan puji Dia...
Sembah dan puji Dia Sang Raja...


Tentunya kalian tahu lirik lagu di atas, benar itu adalah sebuah lagu Natal yang mungkin merupakan lagu yang pasti kita dengan pada bulan Desember. Pertanyaannya adalah kenapa kita harus memuji dan menyembah Dia? Apakah Tuhan kita benar-benar membutuhkannya?

Mazmur 22:4 mengatakan, "......... Engkaulah yang kudus yang bersemanyam di atas puji-pujian orang Israel". Ayat ini sangat jelas sekali mengatakan bahwa Tuhan kita bertahta di atas puji-pujian umat Nya.
Mungkin sering kali kita mendapati orang yang selalu merendah dan tidak suka dipuji, namun apakah jadinya jika orang tersebut mengatakan hal demikian? Apakah kita akan berhenti memuji ataukah kita akan semakin kagum pada orang itu dan memujinya sebagai orang yang rendah hati? Kembali lagi kepada pujian benar?
Kenapa kita haus akan pujian itu karena pencipta kita pun sangat menikmati puji-pujian dari kita, jadi berterima kasih lah bila Anda menerima pujian dari teman atau rekan Anda... =)

Berarti apakah cukup dengan puji-pujian kita bisa menyenangkan hati Tuhan? Jawabnya adalah BENAR, namun yang diminta oleh Tuhan adalah puji-pujian yang berkenan bagi Dia.
Roma 12:1, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati.". Tidak susah bukan? Kita hanya perlu memberikan puji-pujian yang benar-benar dari diri kita, bukan hanya dari mulut kita, memang mudah sekali diucapkan namun butuh komitmen untuk melakukannya.

Susah? Benar dan sangat susah, namun apa janji Tuhan jika kita dapat melakukannya?
Yohanes 14:15, 21, dan 23
14 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku", memang susah, tapi inilah tanda bukti kalau kita mengasihi Dia.
21 "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya", lihatlah, inilah janji Tuhan.
23 "Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.", siapakah yang di maksud dengan "Kami", sudah pasti Bapa, Putra, dan Roh Kudus, ayat ini sekaligus menjawab bahwa Yesus adalah Allah dan juga Bapa. Bagaimana jika Allah Tri Tunggal berjanji untuk datang dan tinggal bersama-sama dengan kita? Apakah ada hal yang lebih indah daripada itu? Apakah janji Tuhan pernah tidak digenapi?

Sebuah kesaksian dari seorang Hamba Tuhan, Johan Lumoindong, saat dia menjadi pemimpin pujian di Jakarta. Saat itu pembawa firman Tuhan adalah pendeta Kong Hee. Saat puji-pujian sedang dinaikkan dan semua orang memuji dan menyembah Tuhan, worship leader bertugas untuk mengatur timing agar waktu dapat diatur dengan baik, namun Kong Hee berkata untuk meneruskan pujian, satu kalimat yang sangat bijak, dia mengatakan bahwa lebih baik waktunya untuk berbicara dikurangi daripada kita harus memutuskan puji-pujian yang adalah untuk Tuhan.

Biarlah kita belajar hari ini untuk dapat memuji dan menyenangkan hati Tuhan dengan mempersembahkan seluruh tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya.
Dan segala hormat, kuasa, pujian, dan kemuliaan hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus.

Tuhan memberkati.