Jumat, 03 Juni 2011

Liburan itu sehat!

29 Mei 2011 saya berangkat ke Jakarta dalam rangka liburan. Saya mendapat penghargaan dari perusahaan saya berupa liburan gratis ke Bangkok selama 3 hari 2 malam, namun sebelumnya kita semua yang dari luar kota dikumpulkan lebih dulu di Jakarta, sehingga liburan saya bertambah lagi 1 hari di Jakarta, bahkan saya juga disewakan hotel dengan fasilitas lengkap termasuk uang makan untuk transit semalam di Jakarta.
Selama liburan, terkadang saya ingat tentang pekerjaan saya, dan setiap saya mengeluarkan uang pun saya selalu teringat kembali dengan income saya, apakah yang saya keluarkan ini sesuai dengan pemasukan saya bulan ini. Namun tak lama kemudian saya tersadar, bahwa dengan perasaan seperti itu saya tidak akan dapat menikmati liburan, bahkan liburan akan menjadi beban finansial bagi saya. Akhirnya saya mulai buang jauh-jauh perasaan tersebut dan memulai menikmati liburan.
Singkat cerita, uang Baht (mata uang Bangkok) yang saya siapkan untuk liburan benar-benar habis tanpa sisa, namun hati saya senang dan semangat saya kembali terisi setelah liburan tersebut.

Terkadang kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, sehingga kita lupa bahwa tubuh ini butuh waktu untuk istirahat. Alkitab juga mengajarkan kita untuk berlibur, apakah Anda mengetahuinya?
Ada diajarkan yang namanya Tahun Sabat, yaitu tahun ke tujuh bagi orang Israel dalam mengerjakan ladangnya (Imamat 25 : 1-22). Selama enam tahun mereka bekerja dan Tuhan mewajibkan untuk istirahat di tahun yang ke tujuh. Dan Tuhan pun berjanji untuk memberikan berkat yang melimpah pada tahun ke enam hingga tiga kali lipat, sehingga pada saat tahun ke tujuh mereka tidak bekerja mereka akan tetap berkelimpahan. Di dalam penelitian hal ini sangat bagus dan sangat ilmiah, karena tanah pun butuh waktu untuk istirahat untuk memperbaiki tingkat produktifitasnya, bagaimana dengan tubuh kita?
Jangan pernah kita bekerja tanpa memikirkan pribadi kita, memang sangat mulia jika kita bekerja untuk keluarga kita, namun jangan punya pikiran seperti ini, "Tidak mengapa saya bekerja keras dan tidak liburan, yang penting anak dan istri saya bisa liburan sendiri bahkan keluar negeri.", bagi yang punya pola pikir seperti itu saya mau tegaskan kepada Anda sekalian bahwa itu SALAH BESAR!
Liburan selain untuk pribadi kita juga untuk keluarga kita, ingatlah bahwa tidak selamanya anak akan selamanya dengan kita, setelah anak Anda menikah maka mereka akan lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga baru mereka, sehingga yang ada hanya penyesalan dari Anda dan anak Anda karena kalian tidak pernah memiliki kenangan dan juga tidak akan ada lagi waktu untuk bisa pergi bersamanya sebagai keluarga Anda (Kejadian 2 : 24). Kasihan untuk Anda dan anak Anda, selanjutnya siapakah yang akan menemani istri Anda berlibur setelah anak Anda berkeluarga? Tentunya HARUS Anda bukan? Tapi sudah terlambat, saat Anda menemani istri Anda di sana sudah tidak ada lagi anak Anda.
Uang bisa dicari, bahkan saat kita mau setia dan melakukan yang indah di mata Tuhan, maka Tuhan akan memelihara kita sebagai anak-Nya.

Tuhan Yesus memberkati^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar