Senin, 11 Februari 2013

Happy Chinese New Year 2564!

GONG XI FA CAI 2564! Saya ucapkan selamat tahun baru Cina bagi yang merayakannya.

Bagi orang-orang keturunan Cina, hari raya Imlek adalah hari yang cukup berkesan dimana mereka bisa meluangkan waktu walau hanya sejenak untuk bisa berkumpul dengan keluarga. Biasanya pada malam Imlek mereka akan berkumpul di rumah orang tua atau di rumah saudara tertua untuk merayakan malam tahun baru tersebut. Dan salah satu acara yang tidak pernah dilupakan adalah acara bagi-bagi angpao. Angpao merupakan simbol kasih sayang dimana orang yang lebih tua dan sudah menikah akan memberikan simbolis berupa angpao kepada adik-adik dan keponakan mereka.

Saya sebagai warga keturunan pun merayakannya walaupun hanya sebatas kumpul keluarga. Bagi mereka yang masih kental secara adat Imlek digunakan juga untuk berkeliling ke kuil-kuil untuk berdoa kepada dewa yang mereka percaya akan mendatangkan berkat. Selain berdoa mereka juga akan datang untuk mencari informasi tentang tahun ular air, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

1 Korintus 10 : 23
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Ada satu hal yang menarik, saat datang ke gereja sore hari, di perjalanan saya bertemu dengan teman saya yang juga Kristen, sesama keturunan maka saya memberi salam sambil mengucapkan "Gong Xi", lalu muncul satu pertanyaan yang tidak saya perkirakan, "Apa kamu masih merayakan Imlek?". 

Banyak perpecahan terjadi dalam keluarga karena ego seperti ini. Ayat di atas adalah ayat yang sangat susah untuk dipraktekkan. Rasul Paulus berkata bahwa semuanya boleh namun tidak semuanya berguna dan membangun. Boleh atau tidak merayakan Imlek pun kembali kepada diri kita masing-masing dan dari sudut pandang manakah kita melihatnya. Ada banyak adat di negara kita yang kalau kita pelajari dengan sangat dalam adalah mengandung banyak kepercayaan kuno, contoh minum air kembang, menginjak telor, membakar dupa, bersiarah ke makam, dan sebagainya. Kalau kita pelajari lagi itu adalah hal yang tidak sejalan dengan iman Kristen. Namun dalam menyikapinya pun kita harus bijaksana.Saya mungkin bisa menolak untuk merayakan Imlek dengan alasan tidak sejalan dengan iman Kristen, namun akan banyak dari keluarga yang mengatakan saya atau orang Kristen adalah sombong dan tidak menghargai keluarga, hal ini bukan membangun namun akan memperburuk keadaan.

Sebagai orang Kristen dan juga orang keturunan Cina, saya tetap menghargai Imlek sebagai moment dimana kami bisa berkumpul bersama keluarga, menjalin komunikasi, dan dari sana kami bisa berbagi berkat dan berbagi pengalaman kita dengan TUHAN.

Tidak ada salahnya untuk kita mengikuti ada yang ada di keluarga kita, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya dan memandangnya. Sekali lagi saya ingin mengucapkan GONG XI FA CAI!

untuk pertemanan follow 
twwiter : @DavidHimapastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar