Minggu, 12 Januari 2014

Penyerahan Diri Secara Total...

"Happy birthday to you... Happy birthday to you... Happy birthday, happy birthday... Happy birthday to you..."

Ya, hari ini adalah ulang tahun saya dan saya menerima banyak ucapan baik secara langsung, telepon, BBM, Facebook, dan media social lainnya. Ulang tahun memang hari yang istimewa tetapi bagi saya yang paling membuat saya bahagia adalah saat saya mengetahui bahwa banyak orang yang peduli terhadap saya walaupun itu hanya sekedar mengucapkan selamat ulang tahun.

Ulang tahun selalu menjadi moment bagi saya untuk merenungkan penyertaan Tuhan dan semakin bertambah umur saya semakin merasa bahwa Tuhan benar-benar setia dan hal ini membuat saya semakin bergantung kepada Tuhan.

Bagi beberapa orang hari ulang tahun bukanlah hari yang menyenangkan karena dengan adanya hari ulang tahun maka umur kita akan semakin tua. Saya pun punya pemikiran demikian. Saya memiliki target untuk bisa sukses di usia muda sehingga setiap ulang tahun membuat waktu saya semakin dekat.

Yakobus 4:13-15
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan mengendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah misteri. Kita boleh merencanakan tetapi apa yang akan terjadi adalah di luar kendali hidup kita. Bahkan untuk merencanakan satu hari kedepan pun adalah hal yang masih belum dapat dipastikan keberhasilannya. Hidup itu bagaikan uap yang sebentar saja kelihatan dan sebentar lagi lenyap. Jika demikian adanya maka tidak ada alasan untuk menyombongkan diri kita.

Dulu saya sangat membanggakan fisik saya. Saya seorang yang cukup ahli dalam hal bela diri dan emosi saya sangat mudah untuk naik saat dilecehkan. Namun semakin saya mengenal firman semakin saya merasa bahwa diri saya ini lemah. Saya pernah ditegur Tuhan lewat penyakit demam berdarah dan saat itu teman dekat saya bercanda kepada saya, "sabuk hitam tapi kalah dengan gigitan nyamuk", tetapi kalau dipikir ya benar juga.

Kita sebagai manusia adalah rapuh dan tidak berdaya oleh sebab itu hanya satu yang dapat kita andalkan, yaitu Tuhan.

Bukan berarti kita tidak boleh merencakan masa depan kita, tetap boleh bahkan HARUS, tetapi libatkan Tuhan dalam penncapaian target-target yang sudah kita buat dan akan lebih bijaksana jika target kita itu dibuat bersama-sama dengan penyertaan Roh Kudus.

Mari kita belajar untuk menyerahkan diri secara total kepada Tuhan karena tanpa Tuhan maka hidup kita tidak lebih dari sekedar uap.

Immanuel!



untuk pertemanan follow
Twitter : @DavidHimapastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar