Sabtu, 15 Maret 2014

Memberkati untuk Diberkati...

Setidaknya dalam satu tahun terakhir ini saya mendapatkan banyak tawaran investasi yang sangat menggiurkan. Hanya dengan sejumlah uang kita dapat mendapatkan hasil yang menggiurkan setiap bulannya tanpa harus bekerja dan hasil yang kita dapatkan adalah berkali-kali lipat dari yang kita investasikan hanya dalam waktu dekat. Tentu saya tergoda dan mungkin teman-teman juga mengalami hal serupa dan pernah menemui beberapa tawaran seperti yang saya alami.

Saya tidak bicara mengenai perusahaan tertentu dan saya juga tidak mengatakan apakah itu baik atau buruk, kali ini saya hanya ingin shraring mengenai pendapat saya secara subjektif.

Dalam Kejadian 3:17-19 dikatakan bahwa manusia dikutuk untuk bekerja dengan susah payah karena akibat dosa. Susah payah di sini memiliki arti bahwa kita harus bekerja dengan serius untuk hidup. Saya mencintai pekerjaan saya dan saya enjoy dengan pekerjaan saya, apakah itu sejalan dengan firman? Iya! Karena saya lebih suka berlibur daripada bekerja walaupun saya menikmati pekerjaan saya. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi dimana mereka hanya bekerja beberapa jam dan mendapat income yang tinggi? Ada perbedaan di sana, mungkin secara tenaga tidak tetapi secara pikiran mereka sangat terkuras, oleh sebab itulah mereka berhak atas apa yang mereka dapatkan. Ada dua cara untuk mendapatkan uang, yaitu dengan kerja keras dan kerja cerdas, silakan pilih atau mungkin bisa menggabungkan kedua metode tersebut.

2 Tesalonika 3:10b
jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Firman ini cukup keras mengingatkan kita. Saya mengenal orang di dekat saya sebagai seseorang yang hobi membaca buku kepemimpinan dan motivasi, dia mengetahui bagaimana pola pikir orang sukses bahkan sering di facebook dia menuliskan motivasi yang memberkati orang lain namun dalam kenyataannya dia hanya membaca - belajar - dan tidak ada action. Beberapa kali dia menghubungi saya untuk meminjam uang dan terus terang saya jengkel dan sampai saat ini saya tidak melihat perkembangan secara materi di dalam hidupnya.

Benar bahwa TUHAN sangat menyayangi kita dan kalau burung pipit saja TUHAN pelihara apalagi kita anak-anak Nya. Tetapi ingat bahwa kasih juga adalah mendidik. Orang tua yang baik tidak akan selalu menuruti keinginan anaknya tetapi dia akan mendidik anaknya bahkan mungkin akan sering membuat anaknya menangis karena keinginannya tidak dikabulkan. Demikian juga TUHAN kita, jika kita belum dewasa jangan harap kita bisa menerima berkat Nya yang berlimpah. Ingatlah, rasa malas adalah hal yang dibenci oleh Bapa kita.

Yohanes 6:7
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Bagi saya semua pekerjaan itu diperbolehkan selama itu legal dan tidak melanggar hukum  yang berlaku. Kedua, pekerjaan itu baik di mata TUHAN dan tidak menyalahi kebenaran firman. Dan ketiga adalah memberkati orang lain.

Kembali ke topik tawaran investasi yang saya katakan di awal, saya memutuskan untuk tidak mengambil kesempatan tersebut dan menggunakan uang saya untuk pekerjaan lain. Saya tidak berkata bahwa pekerjaan itu buruk atau perusahaan tersebut tidak meyakinkan, namun saya lebih ingin menginvestasikan uang saya untuk pekerjaan yang bukan hanya memberkati diri saya secara pribadi namun juga bisa memberkati orang lain.

Sekali lagi saya tidak mau ada salah paham, jika teman-teman berbeda pendapat itu sah saja, karena itu hanya pendapat saya dan bukan sebuah kebenaran yang mutlak.

Kalau kita masih ada sampai sekarang berarti kita masih diberikan waktu oleh TUHAN untuk berkarya, marilah kita terus berkaryah baik bagi kelangsungan hidup kita, memberkati orang-orang di sekitar kita, dan yang terpenting adalah bagi kemuliaan nama ALLAH kita.

Immanuel!

Kolose 3:23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.



Please Follow :
Twitter : @DavidHimapastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar