Rabu, 06 Maret 2013

Adult Are Only Kids Grown Up...

"Adult Are Only Kids Grown UP"

Kalimat di atas adalah kutipan yang saya ambil dari Walt Disney, dan saya sangat setuju dengan itu hal tersebut. Banyak orang mulai berubah saat mereka beranjak dewasa, tidak masalah jika perubahaan itu mengarah ke hal yang lebih baik, namun tidak jarang beberapa berubah ke hal yang bersifat negatif.

Matius 18:3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Saat beranjak dewasa manusia sangat rawan untuk tercemar dengan lingkungan yang negatif, mereka menjadi lebih sensitif, lebih emosional, mudah untuk curiga bahkan terhadap saudara sekalipun, hal ini berbanding terbalik dengan anak kecil yang polos dan selalu jujur mengatakan perasaannya kepada orang lain serta percaya tanpa mencurigai orang lain. Tidak menyimpan dendam, mudah untuk melupakan masalah dan bersukacita. Firman TUHAN mengajarkan kita untuk menjadi seperti seorang anak kecil.

Namun pada waktunya seorang anak memang harus belajar menjadi dewasa dan mungkin kita sudah dewasa namun bukan terlambat bagi kita untuk menjadi dewasa seperti yang TUHAN maksudkan.

Matius 10:16
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Saat dewasa maka tentu kita harus menjadi lebih baik dalam segala hal, baik dalam karakter kita dan dalam kemampuan kita dalam bersaing di dunia kerja. Kita harus cerdik seperti ular namun TUHAN tetap memerintahkan kita untuk menjadi tulus seperti merpati.

Sering saya lihat di dunia kerja bahkan di kantor saya orang mulai mengenal, belajar, dan melakukan serangan-serangan politik untuk menjatuhkan saingannya. Politik tidak kotor, namun cara-cara yang salah lah yang menjadikan nama politik menjadi kotor. Ada satu kalimat yang pernah saya baca namun saya lupa dari mana sumbernya, kalimat itu berbunyi demikian, "Ilmu politik yang paling tinggi adalah ketulusan". Dalam kita bersaing kita harus tetap ingat bahwa apa yang kita perjuangkan adalah yang terbaik bagi semuanya, karena TUHAN memang tidak pernah mengutus kita untuk menjadi kutuk bagi sesama namun untuk menjadi berkat bagi sesama, maka itu ketulusan dalam melakukan segala sesuatu adalah sangat TUHAN tekankan dalam firman di atas.

Marilah kita kembali renungkan sejenak dan coba kita kenang masa kecil kita masing-masing. Bukankah kita semua pernah menjadi seorang yang polos. Mari kita kembali menjadi anak kecil yang selalu jujur dan percaya penuh dan tanpa ada bimbang kepada AYAH kita di SORGA,

Immanuel...


untuk pertemanan follow

twitter : @DavidHimapastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar