Jumat, 25 Maret 2011

Tsunami Jepang

Kemarin malam saya bertemu dengan teman kecil, mungkin kita sudah berteman sejak usia balita, karena rumahnya berhadapan dengan rumah saudara saya, sehingga kita sangat akrab sekali.

Teman saya ini sedang mengambil pendidikan sarjana di Jepang, dari tentu kita semua mengetahui tragedi Tsunami dan radiasi nuklir yang hingga saat ini masih belum ditemukan solusinya.

Lalu kamu bercerita panjang lebar tentang bagaimana keadaan di Jepang dan sebagainya, dan yang paling menarik adalah bagian bagaimana teman saya ini bisa akhirnya sampai ke Indonesia dengan selamat.

Saat kejadian Tsunami (Jepang Utara), teman saya berada di kampus di salah satu kota (sorry, saya lupa nama kotanya) di Jepang, memang Tsunami tidak mencapai tempat teman saya berada, namun gempa dengan kekuatan sekitar 8 SR sempat dia rasakan, sehingga semua orang panik dan berlari keluar dari gedung...

Setelah kejadian tersebut, teman saya langsung menelepon kedutaan Indonesia yang ada di Jepang, dan saat itu Kedutaan Indonesia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan, hanya saja lebih aman jika pindah ke Tokyo, karena sangat jauh dari pusat gempa.

Akhirnya teman saya melakukan perjalanan ke Tokyo dengan menggunakan kereta, dan di kereta teman saya bertemu dengan pasangan suami-istri warga negara Jerman, dari percakapan mereka berdua terdengar kata "Tokyo", sehingga membuat teman saya ini tertarik untuk ikut dalam pembicaraan mereka.

Teman saya berbicara dalam bahasa Inggris karena mereka kurang fasih dalam bahasa Jepang, dan ternyata mereka mendapat kabar dari Kedutaan Jerman di Jepang bahwa tsunami dan gempa ini mengganggu PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Jepang, dan saat ini Jepang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya tinggal tunggu waktu saja untuk meledak, dan mereka berencana untuk kembali ke Jerman.

Tentu teman saya sangat shock mendengar kabar itu, lalu meminta ijin untuk join dengan mereka, dan ternyata pasangan Jerman tersebut sangat baik hati dan membiarkan teman saya untuk join dengan mereka.
Setelah sampai di Tokyo, teman saya juga dipesankan hotel karena sudah malam hari, dan di situ pertemuan terakhir teman saya dengan pasangan Jerman tersebut, dan keesokan harinya sangat beruntung ada jadwal penerbangan ke Indonesia dengan menggunakan Garuda Indonesia, sehingga saya melihat status facebook nya yang menuliskan "thank's for Garuda Indonesia".

Hari dimana teman saya kembali ke Indonesia adalah hari dimana radiasi nuklir mulai tersebar di Jepang yang akhirnya disusul dengan ledakan yang kedua.


Kadang kita protes ke Tuhan, kenapa masalah harus datang kepada kita, kenapa bukan dia dan kenapa harus saya...


Yohanes 9:2-3
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.


Kadang Tuhan membiarkan masalah-masalah itu terjadi karena ijinNya sendiri. Bukan karena kita berdosa, tetapi karena Tuhan memang ingin menyatakan karyaNya dalam hidup kita.
Namun Tuhan berjanji bahwa sekali-sekali Dia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu, seperti contoh di atas, walaupun masalah menimpa dia, harus merasakan gempa, namun Tuhan sudah menyiapkan pasangan orang Jerman untuk menolong dia, hotel gratis, dan juga pesawat untuk ke Indonesia.


Saat kita bisa bersyukur atas segala yang terjadi dalam hidup kita, maka kita akan bisa lebih lagi melihat penyertaan Tuhan tidak pernah lepas dari hidup kita...


Tuhan Yesus Memberkati^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar