Senin, 21 Maret 2011

Masalah, musuh atau sahabat?

Hidup tidak pernah lepas dari masalah,
hanya ada satu jalan bagi kita untuk lepas dari masalah tersebut, dan hal itu adalah pada saat kita tidak lagi di dunia ini...

Saya bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Surabaya,
dan tentunya saya juga tidak pernah lepas dari masalah... =P

Saya merasa diperlakukan tidak adil oleh manajer saya,
sebagai manajer dia sangat egois, pernah hampir saja menyerobot klien saya di depan mata saya, mengambil agen saya untuk dijadikan bawahannya, dan menggunakan saya sebagai alat untuk memperkaya dia...
Sebagai manusia yang ada di pikiran saya hanya ingin keadilan dan tentu saja saya sangat benci kepada dia...
Ingin rasa'nya saya tidak berjualan, supaya dia tidak mendapatkan income dari saya, salahnya sendiri memperlakukan saya seperti itu...

Namun yang menjadi masalah adalah kata yang saya tulis tebal dan miring, yaitu "MERASA".

Masalah tidak datang dari orang lain, itu hanya sebuah aktifitas yang memang selalu mengalir di kehidupan kita, namun sebenarnya adalah masalah itu datang karena diri kita sendiri.


Maksudnya???

Coba banyangkan, seperti keadaan saya, jika saya tidak berjualan, mungkin balas dendam saya bisa dikatakan "sukses",
namun apa untungnya buat saya? saya juga tidak mendapat income... (--")
Dan jika saya tidak ambil pusing dan tetap berjualan, maka saya akan tetap mendapatkan Income, dan tentunya manajer saya juga mendapat peningkatan omset team, dan kembali lagi saya akan merasa diperalat,
bingung kan?

Matius 25:40,
"sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."


Ayat ini sangat membantu saya dalam pergumulan saya,
mengapa kita tidak berpikir untuk memberkati orang yang "menurut kita" (kita tidak boleh menghakimi) bersalah kepada kita? bukankah kita ada untuk menjadi berkat bagi sesama?


Kalau memang hidup tidak akan pernah lepas dari masalah, kenapa kita tidak mulai mencoba mensyukuri atas segalah masalah yang terjadi? Bukankah masalah yang terjadi datang karena memang diijinkan terjadi oleh yang di Atas? dan tentu kita sudah sering dengan ini, bahwa masalah yg ada adalah salah satu cara Tuhan untuk menjadikan kita lebih baik lagi, jadi apakah boleh kalau saya katakan bahwa masalah juga merupakan anugrah?


Teori memang gampang, tapi saat mengalaminya hal ini menjadi sulit, bagi saya saat itu yg paling berat adalah jika saya harus berdoa untuk kesuksesan manajer saya, tapi tetap saya paksa untuk lakukan walaupun sakit...


Ingat teman!
Saat kita membenci salah satu orang saja, berarti kita telah mendukakan hati Tuhan.
Kenapa? Karena Yesus sudah mati disalib juga untuk orang yg kita benci tersebut...^^
Belajar mengampuni!


Semoga artikel ini bisa menjadi berkat bagi kita semua...


God Blees Us!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar