Sabtu, 21 April 2012

Sampai Kapan Kita Harus Belajar...?

Baru saja saya pulang dari Manado karena ada bisnis di sana, walau hanya dua hari namun saya belajar banyak hal yang menarik. Saya sudah lama kenal dengan kakak ipar sana, namun baru kali ini saya benar-benar mengenal dia.

Dia adalah seorang yang suka belajar, saya melihat gelar yang dimilikinya cukup banyak. Dia pernah mengambil empat S1, dua S2, dan juga satu S3, walaupun dia mengatakan bahwa S3 dia tidak lulus dan tidak diceritakan alasannya karena apa. Selain itu, dia juga memiliki banyak gelar sertifikasi profesi. Dan saat ini dia bekerja sebagai seorang traineer. Tahun 2012 ini dia akan merayakan sepuluh tahun profesinya sebagai seorang traineer. Banyak suka duka yang dia ceritakan, mulai dari saat pertama kali bekerja dimana dia sampai memohon order bahkan kadang dia menjadi traineer walau tidak dibayar hanyak karena untuk mencari nama. Namun saat ini dia sudah cukup terkenal dan hanya bekerja pada hari Sabtu dan Minggu namun penghasilannya dapat memenuhi bukan hanya kebutuhan namun juga gaya hidup keluarganya. Hal yang menarik dari dia adalah walaupun seorang traineer namun dia masih mau terus belajar, baik dari membaca ataupun mengikuti beberapa seminar dan workshop.

Saya teringat suatu kali MR. Darmadi Darmawangsa (seorang penulis buku CHAMPION) pernah menceritakan pengalamannya saat mengikuti sebuah seminar, dia mengatakan bahwa pembicara (tidak disebutkan namanya) dalam seminar itu tidak dapat menarik perhatian peserta sehingga dikatakannya cukup membosankan, namun ada satu hal yang menarik dari ucapan pembicara tersebut, dia berkata bahwa mungkin dari peserta banyak yang lebih hebat dari dirinya namun yang membuat perbedaan adalah bahwa dia berani menjadi berbicara. Dari ceritanya, MR. Darmadi ingin menegaskan bahwa kita akan selalu mendapatkan sesuatu pada saat kita belajar, mungkin itu adalah ilmu pengetahuan baru, pesan moral, pengalaman, dan sebagainya.

Amsal 12:1
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

Alkitab pun mengajar kita untuk mencintai pengetahuan, bahkan Amsal 20:15 berkata bahwa pengetahuan lebih berharga dibandingkan dengan emas dan permata. Namun seringkali kita terjebak. Ilmu pengetahuan itu baik, namun banyak juga yang menyesatkan. Oleh sebab itu kita perlu filter semua pengetahuan yang masuk ke dalam otak kita, dan filter itu adalah firman dan Roh Kudus.

Marilah kita terus belajar dan mencintai pengetahuan, baik itu untuk mengembangkan profesi kita ataupun mungkin hanya sekedar untuk meningkatkan kualitas hidup kita, dan yang terpenting adalah kita tidak boleh lupa untuk selalu belajar dari Bapa dari segala pengetahuan, yaitu Tuhan kita, Yesus Kristus.

Kolose 2:3
sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.

Tuhan Yesus Memberkati... =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar