Hari ini saya mengantarkan pacar saya untuk job foto di salah satu resto di Surabaya, dia bekerja di lantai dua sedangkan saya menunggu sambil bersantai di lantai satu. Masih sangat pagi sehingga hanya ada satu orang konsumen saat itu, yaitu saya sendiri. Untuk menemani kesendirian itu saya memesan hot tea set, sejak beberapa tahun terakhir ini saya jadi menggemari hot tea untuk teman bersantai saya.
Di tengah kesibukan saya sehari-hari sangat menyenangkan ketika kita mendapati bahwa kita masih boleh bersantai sejenak dan ternyata ini alkitabiah, mari kita belajar dari firman TUHAN.
Imamat 25:4
tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi.
Firman TUHAN mengajarkan kita untuk menghargai sabat termasuk juga untuk ladang pekerjaan kita. Hal ini pun diakui secara ilmiah, bahwa (untuk hal agraris) tanah pun butuh waktu untuk mengistirahatkan dirinya, jika tanah saja butuh istirahat apalagi manusia.
Manusia memiliki waktu sabat sendiri, yatu pada hari Minggu (menurut kalender secara umum) dimana kita boleh beristirahat dari segala aktifitas kita, fokus kepada TUHAN, dan memanjakan diri kita. Beberapa dari kita mungkin percaya bahwa sabat adalah hari Sabtu, bukan masalah karena pada intinya setiap hari adalah milik TUHAN. Seorang teman saya yang bekerja sebagai Event Organizer lebih memilih utuk meliburkan diri pada hari-hari biasa dan Sabtu digunakannya sebagai hari untuk beribadah.
Marilah di tengah kesibukan kita, sisihkan waktu untuk kita boleh memanjakan diri kita, dan bagi yang sudah berkeluarga nikmatilah kualitas waktu Anda dengan keluarga Anda, dan yang terpenting adalah milikilah tea time bersama dengan Sang Pencipta Agung kita, YESUS KRISTUS.
IMMANUEL!
TUHAN YESUS beserta kita...
untuk pertemanan follow
twitter : @DavidHimapastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar