Jumat, 24 Agustus 2012

Karakter Kristus...

http://www.facebook.com/TuhanSelaluBukaJalan

Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 

Saat saya terjun kedalam organisasi kemahasiswaan, hal yang paling penting dan terus saya pelajari adalah dalam hal pengendalian diri. Pasti sudah sangat sering kita mendengar kata tersebut, tetapi dalam prakteknya tidak semudah kita mendengarnya. Amsal Salomo berkata bahwa orang yang menguasai diri melebih orang yang merebut kota, kalau saya artikan berarti mengendalikan diri adalah hal yang sangat sulit sekali.

Sulit! Tapi tidak mustahil untuk kita pelajari!

Pengendalian diri seperti apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita? Setiap manusia memiliki beban yang berbeda di dalam hidupnya. Ada yang memiliki beban dalam hal keuangan, harga diri, emosi, dan sebagainya. Yang Tuhan inginkan adalah jangan sampai beban atau kelemahan kita berada di atas kendali kita.

Banyak saya jumpai keluarga yang kaya raya tetapi tidak ada kehangatan dalam keluarga mereka, dan saat digali lebih dalam ternyata karena kepala keluarga dari keluarga tersebut lebih banyak meluangkan waktunya ke arah pekerjaan dibandingkan dengan keluarganya. Beberapa hubungan persahabatan hancur hanya karena masalah bisnis dan ego. Kesalahpahaman yang sering terjadi karena emosi yang  tidak terkendali. Dan masih banyak lagi hal-hal merugikan yang tidak jarang saya jumpai karena masalah pengendalian diri.

1 Korintus 10:23
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Ayat di atas adalah kuncinya. Kita boleh melakukan apapun, tetapi kuncinya adalah apakah hal yang kita lakukan itu berguna dan membangun baik bagi diri kita maupun sesama. Jika "iya" maka kita boleh melakukannya, tetapi jika "tidak" maka janganlah kita lakukan. Apakah marah diperbolehkan di dalam Alkitab? Firman Tuhan pernah mencatat kisah Yesus marah karena bait Allah dijadikan sebagai sarang penyamun, Yesus membuat cambuk dari tali dan mengusir mereka, uang-uang penukar dihamburkan ke tanah dan meja-meja dibalikkan Nya. Namun coba perhatikan apa yang dilakukan Yesus setelah itu, dalam Yohanes 2:16 dikatakan,

Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."

Yesus memang marah, tetapi kemarahan tidak menguasai diri Nya. Dalam kemarahan Nya sekalipun Dia masih memperhatikan mata pencaharian orang-orang di sana. Sebelum mengusir mereka dari Bait Allah, Yesus masih mengijinkan orang-orang tersebut untuk membereskan pekerjaan mereka.

Marilah kita juga belajar untuk dapat mengendalikan diri seperti Yesus, memang bukan pelajaran yang mudah, tetapi saya yakin Tuhan rindu untuk kita mau belajar menjadi semakin serupa dengan Dia.

Tuhan Yesus memberkati... =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar